Forum BEM DIY Tuntut Pemilu 2024 Diulang, Ini Alasannya

Forum BEM se-DIY Desak Pemilu 2024 Diulang
Sumber :
  • Jogja.viva.co.id/cahyo edi

Jogja –Forum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-DIY meminta agar penyelenggaraan Pilpres dan Pileg 2024 diulang. Forum BEM yang berisikan 52 BEM dari berbagai kampus di DIY ini menilai Pemilu 2024 telah direkayasa untuk memenangkan salah satu pasangan calon (paslon).

Aliansi Mahasiswa untuk Jogja Berikan Tali Asih ke Keluarga Linmas yang Meninggal Ketika Bertugas

Koordinator Forum BEM se-DIY Gunawan Haramain menilai Pemilu 2024 yang seharusnya menjadi pesta demokrasi bagi rakyat Indonesia justru digunakan para elit politik untuk melakukan kecurangan-kecurangan yang mencederai nilai-nilai demokrasi di Indonesia.

Gunawan membeberkan Forum BEM se-DIY menemukan fakta-fakta di lapangan tentang masifnya kecurangan dan pelanggaran yang terjadi di Pemilu 2024. Selain itu dari penggalian data yang dilakukan tim IT Forum BEM se-DIY ditemukan pula adanya kejanggalan-kejanggalan dalam aplikasi Sirekap dan Pemilu2024.kpu.go.id.

Politisi Muda Gerindra M Lisman Pujakusuma Berpeluang Kuat Raih Kursi DPRD DIY

"Temuan kami pada hari Sabtu tanggal 17 Februari 2024 ada kesalahan Input data di 2.447 TPS saat melakukan rekapitulasi Pilpres 2024 di Sirekap KPU. Anomali data ini masih berpotensi bertambah karena proses scraping masih terus berjalan," ujar Gunawan, Rabu 21 Februari 2024.

"Kami juga menemukan kejanggalan di mana berdasarkan data scraping di Sirekap KPU data Pilpres yang diinput tidak bisa direvisi atau sekali input langsung dianggap final. Tapi untuk input data DPR, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan DPD bisa direvisi. Kenapa ini berbeda?" sambung Gunawan.

Tokoh Masyarakat Ajak Warga Yogyakarta Sukseskan Pemilu Damai 2024

Gunawan menjabarkan kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan ini bukan disebabkan oleh human error atau kesalahan manusia maupun kesalahan sistem. Gunawan menegaskan kejanggalan ini bersifat algoritmik.

Kesalahan bersifat algoritmik ini dianggap Gunawan memungkinkan sistem KPU sejak awal sudah direkayasa untuk memenangkan paslon tertentu. Gunawan pun mempertanyakan jika sejak awal sudah disiapkan lalu siapa perancang dan pembuat grand design dari kecurangan ini.

Halaman Selanjutnya
img_title