Refleksi Akhir Tahun: Konsistensi TVRI Dalam Mengawal Spirit NKRI dan Demokrasi

TVRI ekspose berbagai capaiannya selama setahun
Sumber :
  • Istimewa

Jogja, VIVA Jogja – Dipenghujung tahun 2024, TVRI mengadakan ekspose berbagai capaiannya selama setahun ini. Berbagai capaian dinilai tidak biasa dan penting sebagai informasi atas kontribusi TVRI di tahun politik yang sangat dinamis di 2024 ini.

Sediakan 198 Jenis Layanan, Bupati Sleman Resmikan Gedung Baru Mal Pelayanan Publik

Ekspose ini dihadiri oleh jajaran penyelenggara Pemilu diantaranya Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja; Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan, Idham Kholik; Sekretaris Konferensi Waligereja Indonesia, Romo Paulus Christian Siswantoro; Ketua Panwasrah PON, Mayjen TNI DR. Suwarno; Kepala Mewakili National Paralympic Council, Komet Akbar; Kepala Biro Data, Komunikasi dan Informasi Publik KemenPAN RB, Mohammad Averrouce; Dewan Pengawas dan Direksi LPP RRI, Dewan Pengawas dan Direksi LKBN Antara, serta mitra TVRI.

Direktur Utama TVRI, Iman Brotoseno mengatakan ada berbagai capaian penting TVRI ditahun 2024. Salah satunya adalah penyelenggaraan Debat Pilkada sebanyak 429 kali yang berlangsung di berbagai provinsi, kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

40 Tahun Larissa dan Komitmen Terus Gunakan Bahan Alami Untuk Kecantikan

429 debat Pilkada ini disiarkan melalui kanal 2 TVRI (TVRI Daerah) dan 10 Debat melalui kanal TVRI Nasional. “Ini adalah jumlah debat terbesar yang pernah diselenggarakan oleh lembaga penyiaran tanah air sepanjang sejarah.”, kata Iman dalam keterangannya Jumat 20 Desember 2024.

Capaian lainnya, kata Iman juga dilakukan saat debat Capres dan Wapres 2024. Iman mengungkapkan bahwa TVRI sebenarnya setengah nekat dalam pelaksanaan siaran langsung debat pertama Calon Presiden dan Wakil Presiden tahun ini.

Haedar Nasir Terima Anugerah Hamengku Buwono IX dari UGM

“Debat pertama Calon Presiden dan Wakil Presiden hanya berjarak empat hari dari jadwal resmi KPU,"  jelas Iman.

Pada saat itu, KPU sebenarnya telah menunjuk konsorsium pelaksana debat yang terdiri dari sejumlah televisi swasta. “Namun tidak satupun yang berani, karena waktunya terlalu pendek," ungkap Iman.

Halaman Selanjutnya
img_title