Ajak Mahasiswa Berwirausaha, Teten Masduki: Yang Dibutuhkan Entrepreneur by design

Menkop UKM Teten Masduki ajak mahasiswa berwirausaha
Sumber :
  • VIVA Jogja/UGM

Jogja, VIVA Jogja - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) RI Teten Masduki mengatakan Indonesia membutuhkan para entrepreneur by design bukan yang by-accident.

Sekolah Vokasi UGM Berhasil turunkan angka Kemiskinan Ekstrem di Kulonprogo

Dengan by design maka Kementerian Koperasi sudah memutuskan perlunya melahirkan entrepreneur-entrepreneur baru dari kalangan perguruan tinggi yang selalu siap berkompetisi dan siap tarung di pasar dalam negeri maupun dunia global. Wirausaha baru dari kalangan perguruan tinggi ini menuntut mereka mampu berinovasi dan berkreativitas.

“Kita tidak mau lagi mencetak entrepreneur lama seperti tukang bakso, tukang keripik, kerupuk, kemplang. Atau pengusaha soto, gudeg, bakpia dan lain-lain atau kerajinan. Kalau mencetak itu lagi itu lagi tentunya kue ekonominya tidak akan nambah hanya akan menambah pesaing. Kasihanlah investor lama jangan dibunuh oleh investor baru dari kalangan terdidik,” ujarnya pada acara Entrepreneur Hub Goes to Campus Universitas Gajah Mada (UGM) di UC UGM, Selasa (10/9), seperti dilansir humas UGM.

Psikolog Islam Internasional bahas kesehatan mental Masyarakat di UGM

Teten menuturkan Kementerian Koperasi dan UKM sudah mempelajari beberapa model Koperasi dan UKM di luar negeri seperti di Korea Selatan, Jepang, Australia atau di Belanda. Menurutnya, entrepreneur baru dalam era persaingan global saat ini memang harus disiapkan by design.

Dari sebanyak 64,2 juta UMKM yang ada sekarang ini menurut Menteri Teten sebagian besar mereka merupakan entrepreneur by-accident bukan by design. Mereka melakukan usaha selama ini tidak mendasarkan pada riset market, riset potensi dan lain-lain.

Inovasi Pakan Ikan Ramah Lingkungan, Tim PKM Fakultas Pertanian UGM Raih Dua Medali di Pimnas ke-37

“Mereka membuka usaha karena tidak terserap oleh lapangan kerja formal,” terang Teten.

Akibatnya para pengusaha UMKM ini tidak produktif, tidak memiliki akses kepada teknologi dan juga akses kepada pembiayaan. Kementerian Koperasi dan UKM berharap muncul pengusaha yang dicetak dan dididik berasal dari lulusan perguruan tinggi.

Halaman Selanjutnya
img_title