1.250 Peserta Ikuti Gladhen Hageng Jemparingan Tingkat Nasional

Lomba Jemparingan
Sumber :
  • VIVA Jogja/Pemkab Kulon Progo

Wates, VIVA Jogja - Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo menyelenggarakan Gladhen Hageng Jemparingan Tingkat Nasional yang diikuti oleh 1.250 peserta acara berlangsung di Alun-Alun Wates, Minggu (20/10), dalam trangka HUT ke-73 Kabupaten Kulon Progo.

Komitmen Yoyok-Joss Jadikan TBRS Sentra Budaya di Kota Semarang

Acara dibuka dengan kirab peserta 60 kontingen jemparingan yang berasal dari berbagai kelompok yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo dan juga selaku Sekretaris Jemparingan Bandul Nusantara Joko Mursito mengatakan, event tahun ini merupakan jumlah peserta yang terbanyak dengan jumlah kedatangan peserta sejumlah 1.250.

10 Rekomendasi Film Pendek Karya Sineas Jogja, No 4 Viral dan Disaksikan Hampir 30 Juta Penonton

“Selamat datang kami haturkan kepada seluruh peserta gladhen hageng jemparingan tingkat nasional dari seluruh Indonesia yang di dominasi oleh anak-anak muda dan merupakan satu hal yang membanggakan bahwa hari ini kita lihat peserta didominasi oleh generasi penerus yang memang sesuai dengan harapan kita” kata Joko.

“Ajang ini sesungguhnya tidak hanya sekedar mencari kemenangan tetapi sebagai media dan ruang untuk silaturahmi para penggiat jemparingan di seluruh Indonesia sekaligus sebagai media untuk kita melestarikan budaya dan tradisi” ujar Joko

Ini Sejarah Alun-Alun di Keraton Yogyakarta

“Dari kegiatan ini memang kami berharap tumbuh generasi muda yang nantinya dapat meneruskan semangat dan menjaga tradisi sebagai upaya dalam pengembangan pariwisata budaya di Kulon Progo” ujar Joko.

Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo Ir. Srie Nurkyatsiwi MMA mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta Gladhen Hageng Jemparingan Tingkat Nasional tahun 2024 yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, yang sudah hadir di Kabupaten Kulon Progo, semoga mendapatkan kesan yang baik selama berada di Kabupaten Kulon Progo.

“Untuk melestarikan atau nguri-uri budaya Jemparingan, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo berupaya lebih mendekatkan anak-anak usia SD, SMP dan generasi muda pada umumnya untuk berolahraga Jemparingan dengan memasukkan Jemparingan ke dalam kurikulum pendidikan karakter kemataraman sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah” kata Siwi.

Penjabat (Pj) Bupati berharap melalui Gladhen Hageng Jemparingan Tingkat Nasional tahun 2024 ini, keberadaan olahraga seni tradisi dan budaya jemparingan dapat terus bertahan di sela-sela kemajuan teknologi dan informasi yang tidak terbendung seperti sekarang.

“Mari kita jadikan Kulon Progo sebagai pusat pengembangan olahraga tradisional, dan semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya kita, generasi muda tidak hanya terlarut dalam kemajuan teknologi melalui media sosial tetapi juga harus mengenal lebih dekat makna atau filosofi sebenarnya dari Jemparingan itu sendiri, sehingga nantinya akan menjadi generasi emas yang berkarakter, berbudaya, beretika dan bertanggungjawab” harap Siwi.

Sementara itu,  Aris Eko Nugroho, Paniradya Pati Kaistimewan berharap acara ini dapat dijadikan sebagai event tahunan yang menjadi ikon Kabupaten Kulon Progo.

“Kulon Progo harus punya ikon tahunan makanya even ini bisa dievaluasi untuk kedepannya apabila memang kegiatan ini akan dijadikan pilihan menjadi acara tahunan” kata Aris.

“Jemparingan ini harapan kami ke depan bisa lebih dibesarkan kembali dengan aktivitas yang melibatkan banyak komunitas termasuk merajut unsur-unsur yang terkait dengan jemparingan seperti perajin, UMKM dan lainnya” lanjut Aris.

“Ini merupakan gambaran bapak ibu semua khususnya yang rawuh dari luar Yogjakarta bahwa di Yogyakarta ini ada penggunaan dana keistimewaan yang dipergunakan untuk macam-macam salah satunya adalah aktivitas di hari ini," pungkasnya.