Jelajahi Desa Wisata Sembungan: Dari Sunrise Menakjubkan hingga Wirausaha Lokal yang Menginspirasi!

Desa Wisata Sembungan, Wonosobo, Jawa Tengah
Sumber :
  • Viva Jogja

WONOSOBO, Viva Jogja - Desa Sembungan di Wonosobo, Jawa Tengah, berhasil meraih predikat Kampung Berseri Astra (KBA), sebuah pencapaian yang tak lepas dari upaya masyarakat yang ingin mengembangkan potensi wisata sekaligus meningkatkan kesejahteraan sosial. 

Jateng & DIY Jadi Basis Pelanggan Indosat Terbesar Kedua di Indonesia

Desa ini resmi bergabung dalam jaringan KBA pada tahun 2024 setelah melalui seleksi ketat dan bimbingan Astra.

Mutrochah, sekretaris desa sekaligus salah satu penggerak utama, menekankan bahwa KBA membawa perubahan besar bagi desa, terutama melalui empat pilar utama yang berfokus pada kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan wirausaha.

Maman Sulaeman: Guru Inovatif Pekalongan Ciptakan Aplikasi Ujian Online Tanpa Sinyal Tanpa Server

 

Perjalanan Menuju Kampung Berseri Astra

Pada tahun 2022, Desa Sembungan turut serta dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dan berhasil masuk ke dalam 50 besar.

Yuk ke Wukirsari, Belajar Membatik Sembari Menikmati Bukit Watu Gagak

Pencapaian ini mendorong Sembungan untuk mengembangkan dirinya lebih jauh, sehingga Astra hadir memberikan dukungan sebagai mitra utama dalam pembentukan KBA di desa ini.

Mutrochah menjelaskan, “Kami memulai dengan memilih tema KBA untuk desa wisata ini karena desa kami memiliki daya tarik alam yang potensial sebagai destinasi wisata.” 

Dalam prosesnya, Astra turut serta memberikan pelatihan dan pendampingan hingga Sembungan dapat mengembangkan sistem pengelolaan desa berbasis empat pilar.

 

Desa Wisata Sembungan, Wonosobo, Jawa Tengah

Photo :
  • Viva Jogja

 

 

Empat Pilar: Pondasi Utama Desa Wisata Sembungan

Sebagai KBA, Desa Sembungan berfokus pada empat pilar utama yang telah dirancang dengan teliti untuk memberikan dampak nyata pada masyarakat. 

Pilar-pilar ini menjadi motor penggerak yang melibatkan berbagai kalangan di desa.

 

1. Pilar Pendidikan  

Pilar pendidikan menjadi aspek penting dalam pengembangan Sembungan sebagai desa wisata. 

Dengan didirikannya perpustakaan desa (perpusdes), akses masyarakat terhadap ilmu pengetahuan meningkat. 

Mutrochah menyatakan, “Kami bercita-cita agar perpustakaan ini bisa berkembang menjadi laboratorium komputer dan kafe, sehingga dapat menarik minat pemuda desa untuk belajar dan bersosialisasi.”

 

2. Pilar Kesehatan  

Salah satu masalah yang dihadapi desa ini sebelumnya adalah minimnya fasilitas kesehatan yang memadai, terutama untuk kelompok rentan seperti balita dan lansia. 

Namun, dengan adanya program KBA, kini layanan kesehatan lebih tertata. 

“Kegiatan posyandu kini terfasilitasi dengan lebih baik, bahkan kami mulai fokus pada upaya menekan angka stunting di desa,” ujar Mutrochah.

 

3. Pilar Lingkungan  

   Pilar lingkungan di Desa Sembungan diimplementasikan melalui pengelolaan sampah yang lebih baik dan inisiatif penghijauan desa. 

Pengelolaan ini sudah berhasil meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Selain itu, desa ini juga telah mengikuti program Proklim (Program Kampung Iklim) tingkat provinsi.

 

4. Pilar Wirausaha 

Potensi wisata desa dikembangkan lebih lanjut melalui pilar wirausaha yang berfokus pada penyediaan paket wisata unik di Sembungan. 

Pengunjung kini dapat menikmati berbagai paket wisata yang telah dirancang, seperti tour sunrise dan aktivitas bertani.

“Kami harap paket wisata ini bisa terus berkembang, sehingga desa kami bisa menjadi destinasi pilihan wisatawan lokal dan mancanegara,” jelas Mutrochah.

 

Keterlibatan Masyarakat

Pembentukan KBA di Sembungan juga tidak terlepas dari keterlibatan aktif warga desa yang menjadi bagian dari pengurus. 

Dalam proses ini, Astra membantu memilih lima orang sebagai penggerak utama, termasuk Mutrochah yang ditunjuk sebagai Local Champion untuk koordinasi secara keseluruhan. 

Menurutnya, keberhasilan ini adalah bukti nyata bahwa warga desa memiliki antusiasme tinggi untuk memajukan desa.

“Pengurus kami memang orang-orang yang sudah lama aktif di kegiatan desa. Dengan KBA, koordinasi jadi lebih teratur dan target-target kami lebih mudah dicapai,” ujar Mutrochah, menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam setiap program yang dijalankan.

 

Desa Wisata Sembungan, Wonosobo, Jawa Tengah

Photo :
  • Viva Jogja

Dampak Positif yang Terasa Nyata

Sejak desa ini resmi menjadi KBA, berbagai perubahan mulai terlihat. 

Program kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan wirausaha kini berjalan lebih terkoordinasi. 

Misalnya, perpusdes yang dulunya hanya sebagai formalitas, kini ramai dikunjungi dan mulai memberikan dampak bagi warga. 

Selain itu, wisata desa juga semakin hidup dengan adanya paket-paket wisata yang menarik.

Perubahan lainnya adalah upaya pelestarian lingkungan yang mulai digiatkan melalui program bank sampah yang dikelola dengan baik.

Harapannya, desa ini dapat mencapai predikat Proklim tingkat Pratama pada masa mendatang.

 

Cita-Cita Masa Depan 

Ke depan, desa ini memiliki cita-cita besar untuk memajukan empat pilar tersebut agar dapat memberikan dampak lebih besar. 

Di bidang pendidikan, desa ini menargetkan adanya laboratorium komputer dan kafe yang bisa menjadi pusat aktivitas pemuda. Di pilar kesehatan, desa ini bercita-cita mencapai kondisi 0 stunting dengan layanan kesehatan yang memadai bagi seluruh kalangan usia.

“Untuk pilar lingkungan, kami ingin meningkatkan pengelolaan sampah dan berharap bisa mencapai penghargaan Proklim,” tambah Mutrochah dengan penuh optimisme.

Terakhir, dalam aspek wirausaha, desa ini bercita-cita untuk lebih mengoptimalkan paket wisata agar bisa menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan ekonomi warga.

 

 

Sembungan: Sebuah Inspirasi bagi Desa-Desa Lain

Dengan menjadi bagian dari Kampung Berseri Astra, Desa Wisata Sembungan telah membuktikan bahwa desa kecil pun dapat berperan besar dalam mengembangkan potensi yang dimiliki jika dikelola dengan baik. 

Dukungan dari Astra dan antusiasme warga menjadi kunci dari setiap capaian yang diraih desa ini.

Sebagai penutup, Mutrochah menyampaikan harapannya, “Semoga desa kami bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia untuk terus berkembang dan berinovasi.”