17 November Hari Orang Miskin Sedunia: Ini Hakikat Miskin dalam Ajaran Beberapa Agama
- VIVA Jogja/getty images
Sedekah: Selain zakat, umat Islam juga dianjurkan untuk bersedekah (memberikan sebagian hartanya secara sukarela kepada yang membutuhkan). Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya memberi kepada orang miskin: "Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah (yang menerima)." (HR. Bukhari dan Muslim)
Islam mengajarkan untuk memperlakukan orang miskin dengan penuh penghormatan. Orang miskin juga memiliki hak untuk mendapatkan bantuan dan dukungan dari masyarakat.
Dalam banyak riwayat, Rasulullah SAW sangat memperhatikan kesejahteraan orang miskin dan mengingatkan umatnya untuk membantu mereka. "Sesungguhnya orang yang paling dekat dengan Allah adalah orang yang membantu orang miskin." (HR. Tirmidzi)
Menjaga Kehormatan Orang Miskin: Miskin bukanlah alasan untuk merendahkan seseorang. Islam mengajarkan untuk tidak menghina orang miskin dan menjaga martabat mereka.
Nabi Muhammad SAW mengatakan: "Tidak ada seorang pun yang lebih baik di sisi Allah, kecuali yang paling bertakwa di antara kalian." (QS. Al-Hujurat: 13)
Kesederhanaan dalam Hidup: Islam juga mengajarkan pentingnya kesederhanaan. Seseorang tidak perlu merasa malu jika dalam keadaan miskin, karena kekayaan sejati terletak pada kekayaan hati dan ketaatan kepada Allah.
Dalam Al-Qur'an, Allah sering kali mengingatkan kita bahwa kekayaan dan kemewahan duniawi bukanlah ukuran kebahagiaan sejati. Sebaliknya, kebahagiaan yang hakiki adalah kedekatan dengan Allah, ketulusan hati, dan kemampuan untuk bersyukur dalam setiap keadaan, baik dalam kelapangan maupun kesempitan.
Dalam hadis Rasulullah SAW, misalnya, terdapat sabda yang mengatakan bahwa orang yang miskin di dunia, jika ia sabar dan bersyukur, akan memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah.
Bahkan, ada hadits yang menyebutkan bahwa orang yang miskin dalam agama (dalam arti rendah hati dan tidak sombong) memiliki kedudukan yang sangat mulia di akhirat.
2. Kristen Protestan
Dalam ajaran Kristen, istilah "miskin" sering kali digunakan dalam berbagai konteks, baik secara fisik, emosional, maupun spiritual.
Secara umum, ada dua pengertian utama terkait konsep kemiskinan dalam ajaran Kristen:
1. Kemiskinan Materi (Fisikal)
Kemiskinan dalam hal materi atau kekurangan harta benda adalah salah satu kondisi yang disebutkan dalam Alkitab.
Banyak ayat yang berbicara tentang orang miskin, dan dalam banyak kasus, ajaran Kristen mengajarkan pentingnya memberi perhatian kepada orang miskin. Ini bisa dilihat dalam ajaran Yesus dan tulisan-tulisan para rasul.
Yesus dan Kemiskinan: Yesus sering berbicara tentang kemiskinan dalam pengertian sosial dan ekonomi. Salah satu contoh yang terkenal adalah dalam Matius 5:3, di mana Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya kerajaan surga."
Ayat ini sering dipahami sebagai pernyataan bahwa orang miskin (baik secara materi maupun dalam pengertian kerendahan hati) memiliki tempat khusus dalam Kerajaan Allah.