Peluncuran Tiga Buku Membedah Posisi MK dalam Pilpres 2024
- Istimewa
Dalam paparannya secara virtual, Todung Mulya Lubis mengungkapkan, walaupun Presiden dan Wakil Presiden RI telah dilantik, melangkah maju sebagai bangsa lebih penting dan tidak meratapi keadaan yang terjadi karena pelanggaran konstitusional yang tidak terbantahkan. Namun, kita tidak bisa mengabaikan bahwa dalam menghadapi tantangan yang kompleks dan menantang, dibutuhkan government dan governance.
Pilpres 2024 diwarnai dengan pelanggaran yang bersifat konstitusional, sebagaimana bisa dilihat saat pada putusan MK. Pelanggaran tersebut terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Sehingga, bagi Todung MK telah abai dalam mendengarkan suara rakyat dan tidak melihat kenyataan yang terjadi. Hukum seringkali dipakai sebagai instrumen kekuasaan. Sehingga, hukum menjadi tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Sangat ironis melihat bahwa Indonesia semakin dijauhkan dari cita-cita kemerdekaan yang diidamkan dan telah diraih dengan jerih payah pahlawan-pahlawan negara ini.
Sementara, Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri saat berbicara selaku keynote speech secara virtual pun menyampaikan bahwa MK telah menyimpang dari tujuan serta objektif awal pembentukan MK pada masa pemerintahannya, yaitu sebagai lembaga yang berwibawa dengan fungsi utama sebagai penjaga kesucian konstitusi Negara Republik Indonesia dan menjunjung tinggi keadilan dalam kehidupan bernegara.
Dikatakan, penyimpangan itu sudah terbukti secara jelas selama pelaksanaan Pilpres 2024, yang dimulai sejak Putusan MK No. 90/PUU-XXI/2023 sampai dengan putusan MK terkait Perselisihan
Hasil Pemilihan Umum 2024. Kegagalan MK selama pelaksanaan Pilpres 2024 telah menimbulkan luka yang mendalam bagi demokrasi Indonesia dan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat memperbaiki kegagalan tersebut.
Oleh karena itu, Megawati berharap, dengan diterbitkannya buku-buku ini dapat memberikan pemahaman bagi seluruh bangsa Indonesia untuk dapat melakukan refleksi diri dan memahami seluruh rangkaian kegagalan dan pelanggaran yang terjadi dalam pelaksanaan Pilpres 2024, yang termasuk namun tidak terbatas pada kegagalan MK sebagai tonggak pelindung konstitusi.
Peluncuran berlangsung di Four Seasons Hotel Jakarta juga menghadirkan tokoh-tokoh penting sebagai pembicara, seperti Bivitri Susanti yang berbicara tentang “Relevansi Buku dalam Kajian Akademik Demokrasi Indonesia”.