Peluncuran Tiga Buku Membedah Posisi MK dalam Pilpres 2024
- Istimewa
Bivitri Susanti, mendeskripsikan penyelenggaraan Pilpres 2024 dengan kata “brutal” karena etik memiliki posisi yang lebih rendah daripada hukum. “Ada potensi Indonesia dicatat sebagai bangsa yang jatuhnya begitu luar biasa, sebab telah menjadikan hukum sebagai alat kekuasaan,” katanya.
Karena itu menurutnya, ketiga buku-buku ini sangat penting sebagai sumber literatur yang menggali berbagai dimensi hukum, politik, dan sosial dalam konteks Pilpres 2024.
Menurutnya, buku-buku ini memberikan perspektif yang kaya dan kritis dalam memahami dinamika hukum dan demokrasi yang sedang berkembang di Indonesia, serta mendorong terjadinya reformasi dalam penyelenggaraan Pemilu.
Selain Bivitri Susanti juga hadir Prof Maruarar Siahaan, mantan hakim MK, dan Prof Dr. Satya Arinanto. Sedang di Yogyakarta, peluncuran buku juga dihadiri Dr Zainal Arifin Mochtar dan Prof Iwan Satriawan. *