KBA Banyunganti Ubah Sampah Kaca dan Plastik Jadi Batako hingga Konblok
- desa sejahtera astra
Seiring berjalannya waktu, Isna kemudian menemukan solusi dari residu-residu itu. Residu-residu itu kemudian diolah dan dijadikan campuran bahan bangunan seperti batako, konblok maupun untuk jalan beton.
"Pecahan kaca dimasukkan dalam ember besar lalu ditutup karung. Kemudian dihancurkan pakai palu. Kalau sudah hancur lalu dicampur semen dan pasir. Prinsipnya pokoknya sampah residu harus dibuat kecil atau dihancurkan dan dapat dimanfaatkan," ungkap Isna.
Isna menyebut saat ini KBA Banyunganti sudah memiliki mesin penghancur sampah anorganik yang didapat dari bantuan CSR Astra. Alat penghancur ini dipakai untuk mengolah pecahan kaca dan styrofoam.
Isna menjelaskan saat ini, konblok dan batako yang diproduksi ada dua macam. Jenis pertama adalah batako yang menggunakan campuran semen dan pasir plus residu, dan yang kedua adalah batako dari campuran pasir dan plastik tanpa semen.
Untuk membuat dua jenis batako itu menggunakan cara berbeda. Batako berbahan residu dan campuran pasir serta semen dibuat seperti umumnya pembuatan batako.
Cara berbeda dipakai untuk membuat batako berbahan pasir dan plastik tanpa semen. Batako ini dibuat dengan cara memanaskan campuran pasir dan plastik, seperti proses pemanasan aspal.
“Jadi, pasir kita panaskan kemudian dicampur dengan plastik tanpa campuran. Setelah plastiknya meleleh, kita aduk sampai rata, lalu dituangkan ke cetakan,” terang Isna.