Kenali FOPO dan Dampaknya Bagi Kesehatan Mental, Ini Cara Mengatasinya

Kesehatan mental atau mental health
Sumber :
  • Pixabay

Jogja –Apakah kamu sering merasa cemas akan pendapat orang lain? Bisa jadi kamu mengalami FOPO atau Fear of Other People’s Opinions. Ketakutan terhadap pendapat orang lain ini tentunya bisa sangat mengganggu kehidupan jika muncul secara terus menerus.

Anies Baswedan Dianggap Berhasil Wujudkan Jakarta Kota Kolaborasi

Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), T. Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D., Psikolog, menjelaskan bahwa saat ini FOPO telah menjadi fenomena di masyarakat tanah air. Bahkan, dalam beberapa waktu terakhir fenomena ini menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat.

“Ditambah dengan penggunaan media sosial menjadi salah satu pemicu orang-orang mengalami FOPO. Melalui media sosial ini pendapat orang semakin terbuka, imagenya terbuka, meskipun ada beberapa orang yang memang selalu khawatir dengan pendapat orang sejak dulu,” tuturnya saat dihubungi Senin (15/5).

Punya Kekayaan Hayati, Dubes Inggris Sebut Indonesia Berpotensi Jadi Negara Adidaya Iklim

Novi mengatakan di Indonesia FOPO dibentuk oleh budaya dan pendidikan. Budaya feodalisme dan konfromitas yang masih lekat di masyarakat berkontribusi kuat terhadap terbentuknya FOPO pada manusia-manusia Indonesia.

"Budaya feodal misalnya senior mengatur persepsi publik ini. Lalu, soal konfromitas, dari kecil anak-anak diajari punya pemikiran selalu sama, jika berbeda sedikit saja akan dibilang aneh karena sudah dibiasakan dengan keseragaman,” tuturnya.

Cerita Dusun Kemuning Gunungkidul Raih Kemandirian Warga Lewat Program Kampung Berseri Astra

Dosen Fakultas Psikologi UGM ini menyebutkan karena pendidikan yang ada menyeragamkan semua individu, pada akhirnya menjadikan manusia-manusia Indonesia menjadi lebih mementingkan pendapat atau pikiran orang lain tentang dirinya dibandingkan pendapatnya sendiri akan dirinya.

Ditambah dengan keberadaan media sosial dimana image atau perspektif seseorang dibentuk oleh platform ini. Misalnya, banyak diskusi dan obrolan terkait parameter kesuksesan bagi anak muda. Anak muda dianggap sukses jika di usia 20-an tahun sudah memiliki penghasilan atau usaha sendiri. Karena wacana di media sosial tersebut orang mulai membandingkan dirinya.

Halaman Selanjutnya
img_title