Kamu Doyan Blusukan? Yuk Cobain 10 Kuliner Hidden Gem di Jogja!
- VIVA Jogja/tangkapan layar youtube 10BestID
VIVA Jogja - Para pencinta dan pemburu kuliner yang doyan blusukan, pasti suka dengan hal-hal yang menantang.
Meskipun, lokasinya mblusuk (pelosok, terpencil dan sulit) namun kalau masakannya terkenal lezat dan menggugah selera, pasti dilakoni.
Berikut ini 10 rekomendasi kuliner hidden gem di seputaran Jogja Istimewa!
1. Gudeg Pawon di Jl Prof Dr Soepomo SH, Warungboto, Umbulharjo, Jogja
Warung ini letaknya mblusuk di gang sempit perkampungan warga. Cikal bakal Pawon mulai ada sejak 1958.
Waktu itu, Bu Prapto Widarso, jualan berpindah-pindah, dari Gondomanan, terminal, dan Pasar Sentul tiap pukul tiga subuh. Dikutip dari Youtube 10BestID, semula pelanggan setianya adalah para penjual dan pembeli di pasar yang memilih gudegnya sebagai sarapan sebelum beraktivitas.
Namun, karena antusiasme pelanggan yang sampai menyusul ke rumah bila Bu Prapto belum sampai di tempat jualannya, akhirnya pada tahun 2000, ia memilih berjualan di dapur rumahnya. Jam buka yang awalnya setia dengan pukul tiga subuh, semakin maju dan maju.
2. Mangut Lele Mbah Marto di Sewon Indah, Ngireng-ireng, Panggungharjo, Sewon, Bantul
Warung yang berada di tengah desa dan cukup sulit mencari lokasinya karena terlalu tersembunyi ini, tak pernah sepi pengunjung.
Meskipun mblusuk, para penikmat kuliner sejati tak mempermasalahkannya, demi bisa berburu menu andalan warung Mbah Marto yaitu mangut lele.
Kuliner tradisional khas Mataraman (Jogja-Solo) dan Semarang-Kendal ini tentunya akan menghidupkan kembali memori masa kecil akan kampung halamannya.
3. Sambel Welut Pak Sabar di Glagah Kidul, Tamanan, Banguntapan, Bantul
Buka dari 10.00 hingga 22.00, lokasinya tersembunyi di daerah Selatan Jogja, sekitar 7 km dari pusat kota Jogja. Warung ini terkenal dengan sambal dan belut goreng sebagai menu andalannya. Selain welut, ada juga beberapa jenis ikan tawar lainnya, seperti ikan gabus dan lele.
Keunikan sambel welut ini terletak pada citarasa pedas dan gurih, serta aroma harum dari daun jeruk segar yang digunakan.
Tempatnya lebih nyaman karena jauh dari keramaian kota dan kamu bisa lebih santai menikmati makanan sambil jalan-jalan.
4. Bakmi Mbah Mo, Parangtritis, Code, Trirenggo, Bantul
Bakmi Jawa legendaris ini lokasinya memang agak terpencil di Desa Code, Bantul. Warungnya sederhana tapi cukup luas untuk menampung pelanggan.
Dinding warung yang terbuat dari anyaman bambu memberi suasana bersahaja khas pedesaan. Lokasinya cukup nyaman karena berada di tengah perkampungan yang tak terlalu ramai ketika malam.
Di sini pengunjung bisa bersantap bakmi Jawa yang lezat dengan dilingkupi suasana malam pedesaan yang tenang, jauh dari keriuhan lalu lintas.
Ada 3 jenis bakmi Jawa yang tersedia disini, yakni bakmi goreng, bakmi godog (rebus), dan bakmi nyemek.
5. Bakmi Mbah Gito, di Jl Nyi Agung Nis No 9 Rejowinangun, Kotagede, Jogja
Menu andalannya olahan mi kuning dan bihun yang dicampur jadi satu, dimasak dengan bumbu racikan khusus bersama suwiran daging ayam kampung, telur bebek, dan irisan kubis.
Setelah matang, bakmi ditaburi bawang goreng dan seledri untuk memperkaya rasa. Sambil makan, kamu bisa menikmati suasana khas rumah Jawa di pedesaan tetapi dengan desain yang lebih unik.
Mbah Gito yang memiliki nama asli Sugito membangun kedainya menggunakan material kayu bekas dan melengkapinya dengan berbagai hiasan tradisional. Bahkan, dia memanfaatkan kayu bekas kandang sapi, pohon, dan rumah reyot untuk membangun kedainya itu.
6. Ayam Goreng Mbah Cemplung, di Jl Sembungan No 5, Sembungan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
Ayam Goreng mbah cemplung sangat digemari oleh warga jogja dan juga para wisatawan. Buka dari jam 08.00 sampai dengan jam 17.00 WIB, tempat ini selalu ramai pengunjung.
Tidak jarang habis sebelum jam 14.00. Kuncinya hanya sebuah resep keluarga dengan racikan sempurna sejak 34 tahun silam.
Ayam kampung kemanggang berusia tak lebih dari 3 bulan diungkep dua kali agar bumbu semakin meresap dan daging menjadi lebih empuk. Dalam sehari bisa menghabiskan 100 ekor ayam kampung.
7. Ingkung Mbah Cempluk, di Dusun Santan RT 01, Santan, Guwosari, Pajangan, Bantul
Biasanya ingkung (ayam yang dimasak ungkep) hanya ada di hajatan-hajatan besar. Namun, cukup datang ke kedai Ingkung Mbah Cempluk, maka kamu dapat merasakan kelezatan ayam kampung utuh yang gurih dan lembut.
Selain ingkung, menu andalan Mbah Cempluk yang lain adalah wader goreng.
8. Pecel Baywatch Mbah Warno, di Sembungan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul
Warung ini menawarkan nasi pecel dengan daun bayam, kembang turi, kenikir dan tauge yang disiram sambal pecel khas jogja bercitarasa manis gula jawa. Lauk utamanya belut dan lele goreng.
Ihwal nama “Baywatch” konon katanya karena kebiasaan sang juru masak Mbah Warno yang selalu kedapatan memakai kaos kutang dan jarit saat melayani tamunya. Maklum saat siang hari beliau mungkin terasa sumuk (panas).
9. Enthok Slenget Kang Tanir, di Pules Lor RT 001 RW 001, Donokerto, Sleman
Lokasinya agak jauh dari pusat kota Jogja. Tepatnya di Jalan Pakem - Turi, Pules Lor, Donokerto, Kepanewon Turi, Kabupaten Sleman. Kurang lebih 30 menit dari pusat kota.
Kelezatan dan lokasi yang agak susah dijangkau menjadi sensasi tersendiri, ketika ingin menikmati menu yang satu ini.
Warung sederhana itu, menyajikan dua jenis menu saja, yakni Entok Slenget dan Tengkleng Entok, yang menggunakan daging entok, hanya dibedakan level pedasnya saja.
Sekilas tekstur dan tampilan menu buatan Kang Tanir ini mirip dengan gulai, hanya rasa yang jadi pembedanya.
10. Bakso Ironayan di Ironayan RT 03 Baturetno, Banguntapan, Bantul
Warung ini sejatinya bernama Bakso Pak Jam atau yang lebih populer disebut Bakso Ironayan berada di Dusun Ironayan, Ngipik, Banguntapan, Bantul.
Untuk ke warung ini, kamu disarankan tidak malu bertanya karena letaknya yang memang mblusuk. Seporsi Bakso Ironayan berisi empat butir bakso sapi halus tanpa pengawet lengkap dengan tahu, bakso goreng krispi, sayur, dan mie.
Daging sapinya yang begitu terasa serta tekstur bakso yang tak alot mantap menggoyang lidah.