Tangkal Serangan Wabah PMK, Dispertan Kudus Gerak Cepat Vaksinasi Hewan Ternak

Vaksinasi hewan ternak Kudus
Sumber :
  • Arif/Viva Jogja

KUDUS, Viva Jogja- Penyebaran Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang kini menyerang sapid an kerbau merebak di berbagai daerah, benar-benar disikapi serius oleh Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus.

Dampak Pemblokiran TPA Tanjungrejo Rumit, DPRD Kudus Gagal Merayu Warga

Secara marathon, pihak Dispertan Kudus terus melakukan vaksinasi menyasar ribuan hewan ternak milik petani di kabupaten setempat.  Kegiatan vaksinasi ini berlangsung sejak Senin 20 Januari 2025 dan telah menjangkau 132 ekor sapid an di delapan desa.

“Vaksinasi ini menyasar sapi, kerbau, dan sapi perah yang tersebar di wilayah Kabupaten Kudus,” ujar Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kudus, Arin Nikmah disela penyuntikan vaksin di kandang sapi perah di Desa Singocandi Kudus, Rabu 22 Januari 2025.

Persoalan Sampah Bikin Pusing, Pemkab Kudus Wacanakan Pemanfaatan Teknologi

Arin mengatakan, program vaksinasi menjadi bagian dari upaya untuk melindungi kesehatan hewan ternak. Selain itu, mencegah penyebaran PMK yang telah menjangkiti di beberapa daerah.

Dalam penyuntikan vaksin di usaha peternakan sapi perah ‘Ari Jaya’ di Desa Singocandi, Kecamatan Kota Kudus, petugas Dispertan Kudus mengecek langsung proses vaksinasi yang disuntikan kepada 20 ekor sapi perah. 

Banjir Mengintai Wilayah Kudus, Masyarakat Diserukan Waspada Hadapi Bencana

“Sebelum divaksin, kami pastikan hewan ternak dalam keadaan sehat dan pemiliknya setuju. Ini semua dilakukan sebagai langkah pencegahan penyebaran PMK,” ucap Arin.

Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kudus, Arin Nikmah

Photo :
  • Arif/Viva Jogja

Arin menyebut, vaksinasi PMK menargetkan sekitar 300 ekor hewan ternak pada bulan Januari 2025. Kemudian pada bulan berikutnya yakni pada Februari 2025, targetnya adalah 700 ekor hewan ternak. 

Arin mengaku menerapkan strategi vaksinasi di wilayah-wilayah yang terbebas kasus PMK. Langkah itu  untuk melindungi populasi hewan ternak agar tidak tertular penyakit.

“Vaksinasi difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan vaksin sesuai dengan jumlah yang kami usulkan,” ungkapnya.

Dari informasi yang diterima, data Dispertan Kudus menyebut bahwa total populasi hewan ternak di Kudus mencapai lebih dari 5.000 ekor.

Perinciannya 3.200 ekor sapi potong, 1.900 ekor kerbau, dan 180 ekor sapi perah. 

Meskipun kasus PMK belum ditemukan di Kudus selama bulan Januari 2025, vaksinasi ini tetap dilaksanakan sebagai langkah proaktif.

Dalam kesempatan yang sama, Ribowati, salah satu peternak sapi perah di Singocandi, mendukung upaya vaksinasi yang diberikan kepada puluhan sapi miliknya. 

“Kami senang sekali mendapatkan vaksin, ini sebagai antisipasi agar sapi-sapi kami tetap sehat dan tidak terjangkit PMK,” tukas Ribowati. 

Ribowati mengaku pada tahun lalu, sapi-sapi di peternakannya sudah divaksin.

Usai divaksin,  berdampak pada kualitas susu yang dihasilkan yakni tetap terjaga baik di tengah kekhawatiran tentang PMK.

Dispertan Kudus berharap vaksinasi itu membantu para petrnak menjaga stabilitas kesehatan hewan ternak di wilayah. Selain itu, melindungi peternak dari kerugian akibat wabah PMK.