Parah! Jalan Berlubang di Pantura Batang, Warga Pasang Penanda Darurat, Kakorlantas Sampai Angkat Bicara

Kondisi jalan Pantura Batang yang rusak parah
Sumber :
  • Viva Jogja

BATANG, VIVA Jogja - Kondisi Jalan Pantura di Kabupaten Batang semakin memprihatinkan. 

13 Pelajar asal Mojokerto Tenggelam di Pantai Drini Gunungkidul, 4 Meninggal

Lubang-lubang menganga di jalur nasional ini tak hanya mengganggu kelancaran lalu lintas, tetapi juga memicu kecelakaan

Warga Dukuh Sarimulyo, Desa Jatisari, Kecamatan Subah, pun mengambil inisiatif memasang penanda darurat agar pengendara lebih waspada.

Demo Jalan Rusak, Ribuan Warga Tegal Mancing Lele dan Tanam Pohon di Lubang Jalan

Penanda yang digunakan bukanlah rambu resmi, melainkan barang seadanya. 

Bekas kandang unggas, traffic cone, ban bekas, hingga bendera dari sweater merah menjadi simbol peringatan agar pengendara tak terjebak dalam lubang maut. 

Kecelakaan 3 Truk di Yogya-Wates, Dua Orang Meninggal Tertimpa Kontainer

"Baru tiga hari ini dipasang karena banyak kecelakaan. Dalam setengah hari saja, lima motor jatuh," ungkap Suci Nuransyah, warga setempat.

Menurut Suci, lubang tersebut memang sudah lama ada, tetapi dalam sepekan terakhir semakin dalam dan berbahaya. 

Apalagi saat hujan deras, jalanan licin dan lubang-lubang tak terlihat jelas. 

"Paling parah kemarin, ada orang Semarang yang jatuh sampai kepalanya bocor karena terperosok ke lubang," imbuhnya.

Kakorlantas Tinjau Langsung

Kondisi ini mendapat sorotan dari Kakorlantas Polri, Brigjen Pol Agus Suryo Nugroho

Saat menelusuri jalur nasional dari Semarang ke Batang pada Jumat 7 Februari 2025, ia melihat langsung bagaimana lubang-lubang ini menjadi ancaman serius bagi pengendara.

"Tol bagus, tapi begitu masuk ke Pantura, banyak jalan yang rusak. Dari Semarang sampai Batang, kondisinya cukup parah. Ini bisa berbahaya, apalagi menjelang Operasi Ketupat Candi 2025," ujar Brigjen Agus.

Ia menegaskan, dalam skema rekayasa lalu lintas saat mudik, terutama penerapan one way, beban kendaraan akan beralih ke jalan nasional. 

Kakorlantas Brigjen Pol Agus Suryo Nugroho

Photo :
  • Viva Jogja

Jika kerusakan ini dibiarkan, maka risiko kecelakaan dan perlambatan lalu lintas semakin besar. 

"Kami akan sampaikan ini dalam rapat dengan stakeholder agar segera diperbaiki. Jika tidak, ini bisa membahayakan pengguna jalan," tegasnya.

Jalan rusak di Pantura Batang tak hanya disebabkan faktor usia dan perawatan yang minim. 

Cuaca ekstrem dan hujan deras yang terus mengguyur kawasan ini mempercepat kerusakan. 

"Hujan deras memperlemah struktur jalan, ditambah lagi genangan air yang memperbesar lubang," jelas Brigjen Agus.

Selain faktor cuaca, fenomena Over Dimensi dan Over Load (ODOL) juga berkontribusi besar. 

Kendaraan berat dengan muatan berlebih mempercepat kerusakan aspal, menciptakan gelombang dan lubang di banyak titik. Brigjen Agus menegaskan bahwa ODOL harus ditindak tegas.

"Dalam undang-undang lalu lintas, tidak ada istilah ODOL, tetapi ada Over Dimensi dan Over Load. Overload adalah pelanggaran lalu lintas, sementara overdimensi itu kejahatan lalu lintas. Jika bak truk diperpanjang atau dimensinya diubah, itu kejahatan," ungkapnya.

Pihaknya mengaku telah melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menangani masalah ODOL ini, tetapi penegakan hukum tetap harus diperketat. 

"Kami akan terus melakukan pengecekan kesiapan jalur mudik, baik tol, jalan nasional, maupun alternatif. Negara harus hadir untuk memastikan keselamatan pengguna jalan," pungkasnya.

Di tengah kondisi jalan yang semakin membahayakan, pengendara diimbau untuk lebih berhati-hati. 

Terutama pada malam hari, di mana penerangan jalan minim dan lubang sulit terlihat. Warga pun berharap pemerintah segera turun tangan.

"Jangan tunggu korban terus berjatuhan baru diperbaiki. Kalau bisa sebelum Lebaran, jalan ini sudah mulus lagi," harap Suci.

Saat ini, jalan Pantura Batang masih menjadi momok bagi pengendara. 

Jika tidak segera diperbaiki, jalur ini bisa menjadi titik rawan kecelakaan yang lebih besar, terutama saat arus mudik dan balik Lebaran nanti.