Populerkan Al Qur’an Metode Yanbu’a, Lajnah Muroqobah Yanbu’a Kudus Makin Mendunia

Ketua Lajnah Muroqobah Yanbu’a Kudus, H. Romadlon
Sumber :
  • arif

KUDUS, VIVAJogja- Kota Kudus kembali menorehkan sejarah bagi dunia Islam yang layak dicatatkan dalam rekor Musium Rekor Dunia Indonesia (MURI). Aksi pecah rekor ini diprakarsai Lajnah Muroqobah Yanbu’a (LMY) Kudus, dengan pelafalan huruf hijaiyyah metode Yanbu’a melibatkan 3.200 lebih santri. 

Uniknya Tradisi Sewu Sempol, Cara Warga Kandangmas Kudus Sambut Datangnya Ramadan

Ribuan santri ini berasal dari santri Raudhah Tarbiyatul Qur’an (RTQ) di Kabupaten Kudus. Penghargaan MURI juga sebagai puncak rangkaian agenda Haflah Khotmil Qur’an yang berlangsung di Gedung JHK Kudus pada Ahad (23/2/2025).

Ketua Lajnah Muroqobah Yanbu’a Kudus, H. Romadlon mengatakan, penghargaan ini sebuah pencapaian yang bersejarah dan juga bukti nyata dari keunggulan metodologi pembelajaran Al-Qur’an Yanbu’a.

Sungguh Tak Layak Ditiru, Remaja Kudus Nyaris Akhiri Hidupnya Gegara Masalah Sang Pacar

“Kegiatan ini dinyatakan unik dan fenomenal oleh MURI, karena baru pertama kali diadakan di Indonesia dengan jumlah peserta terbanyak,” ujar Romadlon.

Tradisi sungkeman santri kepada orangtua usai khatam

Photo :
  • arif
Kudus Bertabur Penghargaan Bergengsi, Metode Baca Al Qur’an Yanbu’a Pecahkan Rekor MURI

Romadlon menyebut bahwa rekor ini bukan sekadar pencapaian untuk kebanggaan saja. Namun bertujuan mengagungkan Al-Qur’an dan menanamkan nilai-nilai bacaan yang benar sesuai ilmu tajwid.

“Kami ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang pentingnya membaca Al-Qur’an dengan makhorijul huruf dan shifatul huruf yang benar. Ini adalah bagian dari upaya membumikan bacaan Al-Qur’an sesuai kaidah yang telah ditentukan,” terang Romadlon.

Sistem pembelajaran Al-Qur’an yang benar, kata Romadlon, harus memperhatikan ilmu bacaan. Yakni makhorijul huruf (tempat keluarnya huruf), shifatul huruf (sifat-sifat huruf), serta kaidah tajwid lainnya agar bacaan lebih sempurna dan bernilai ibadah. 

Di sisi lain, Haflah Khotmil Qur’an tahun ini tidak hanya diisi pemecahan rekor MURI saja. Namun juga menjadi puncak rangkaian kegiatan Imtihan Nihaiy atau ujian akhir santri RTQ. Ujian ini dilaksanakan pada 27 Rojab 1446 H atau 27 Januari 2025 M dengan jumlah peserta sebanyak 3.206 santri.

Secara keseluruhan, peserta Khotmil Qur’an tahun ini mencapai lebih dari 4.000 orang. Perinciannya santri khatam 3.206 orang, ustadz-ustadzah pendamping 400 orang, kepala RTQ/TPQ 300 orang, serta tamu undangan 100 orang.

Romadlon berharap kegiatan ini semakin meningkatkan semangat generasi muda, termasuk anak-anak, remaja, hingga orang tua mencintai dan terus mempelajari Al-Qur’an.

Ribuan santri Kudus melafalkan huruf hijaiyyah Yanbu’a

Photo :
  • arif

Sementara itu, aksi pecah rekor MURI metode Yanbu’a dihadiri sejumlah tokoh penting. Yakni Pengasuh Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an KH. Ulin Nuha Arwani dan KH. Ulil Albab Arwani, Wakil Bupati Kudus Bellinda Putri Sabrina birton, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kudus KH. Syuhadi, serta Ketua Pengurus LMY Pusat Dr. KH. Ahmad Faiz, Lc, MA.

Hadir pula Ketua PCNU Kudus Drs. KH. Asyrofi Masyitho, Ketua PD Muhammadiyah Kudus, Ketua PC Muslimat NU Kudus, Ketua PD Aisyiyah Kudus, serta berbagai pejabat daerah seperti Kabag Kesra Kabupaten Kudus, Kepala Disdikpora Kudus, dan Kepala Seksi Pendidikan Diniyyah dan Pondok Pesantren Kemenag Kudus.