Kuota Turun, Pemkot Pastikan Distribusi Gas Melon 3 Kg di Pekalongan Lancar
- hms
PEKALONGAN, VIVA Jogja – Warga Kota Pekalongan dapat bernapas lega karena distribusi LPG 3 kilogram atau yang dikenal sebagai gas melon dipastikan tetap lancar.
Kepala Bidang Perdagangan, Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Fitria Yuliani Kartika, menegaskan bahwa suplai gas melon berjalan baik, terutama dengan adanya tambahan penyaluran fakultatif dari Pertamina.
Menjelang bulan Ramadan, pemerintah daerah telah mengantisipasi lonjakan konsumsi LPG dengan menyiapkan penyaluran tambahan.
“Kami sudah mulai melakukan penyaluran tambahan, dan selama bulan Ramadan hingga Idul Fitri, akan ada alokasi tambahan sebesar 2 persen dari alokasi bulanan,” ujar Fitria, Selasa 4 Maret 2025.
Pasokan LPG 3 Kg Aman, Meski Ada Penurunan Kuota
Alokasi tahunan LPG 3 kilogram untuk Kota Pekalongan saat ini mencapai 14.049.000 kg atau setara dengan 4.683.000 tabung.
Meskipun terjadi sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 4.737.000 tabung, Fitria memastikan bahwa pasokan tetap mencukupi, terlebih dengan adanya tambahan fakultatif saat hari raya.
“Kami memastikan distribusi berjalan lancar dan tidak ada kelangkaan. Warga tidak perlu panik,” tambahnya.
Harga LPG Sesuai HET, Pengecer Dibatasi
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 540/20/Tahun 2024, harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kg ditetapkan sebesar Rp15.520 per tabung di tingkat agen dan Rp18.000 per tabung di tingkat pangkalan.
Untuk mencegah permainan harga, jumlah LPG yang didistribusikan ke pengecer dibatasi hanya 10 persen dari total alokasi pangkalan, sementara 90 persen harus langsung disalurkan kepada masyarakat.
Fitria mengimbau warga untuk membeli langsung di pangkalan agar mendapatkan harga sesuai HET.
“Kami juga mendorong masyarakat yang mampu untuk beralih ke LPG non-subsidi seperti Bright Gas 5,5 kg atau 12 kg,” katanya.
Distribusi Terganggu Saat Libur, Masyarakat Diminta Bersabar
Terkait kelangkaan yang sempat terjadi, Fitria menjelaskan bahwa gangguan distribusi biasanya terjadi saat hari libur nasional, di mana pengiriman terhenti sementara. Namun, pasokan segera kembali normal setelah libur berakhir.
“Kami sarankan masyarakat membeli LPG sehari setelah libur karena pasokan biasanya sudah kembali stabil,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pada akhir Januari lalu, distribusi sempat terkendala akibat gelombang tinggi yang menghambat kapal pengangkut gas bersandar di pelabuhan.
“Saat ini distribusi sudah kembali normal dan kami berharap tidak ada kendala serupa lagi,” tambahnya.
Dengan adanya pengawasan ketat dan penyaluran LPG yang terjamin, diharapkan masyarakat Pekalongan dapat menjalani Ramadan dengan nyaman tanpa khawatir akan ketersediaan kebutuhan pokok.