Sam’ani Rayu Petani Kudus Modernisasi Alsintan, Ternyata Ini Dampaknya
- arif
“Orang tua zaman sekarang ingin anaknya bekerja di sektor lain, bukan bertani. Nah, tugas kita adalah bagaimana caranya menarik minat anak muda untuk terjun ke pertanian,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Didik Tri Prasetiyo menambahkan, panen raya ini melibatkan lahan seluas 25 hektare di Kecamatan Mejobo.
“Di Kecamatan Mejobo ada sekitar 25 hektare yang dipanen hari ini, sementara secara keseluruhan luas lahan pertanian di Kudus mencapai 11.798 hektare,” ujar Didik.
Hingga Februari 2025 ini, kata Didik, luas lahan yang sudah dipanen mencapai 5.850 hektare. Meskipun ada kendala seperti serangan hama tikus, namun hasil panen tetap baik dan memenuhi target produksi.
Didik menyebut, target produksi gabah pada musim tanam 1 ini diperkirakan mencapai 6,5 ton per hektare. Dengan pencapaian ini, pihaknya optimis Kudus tetap dalam kondisi surplus pangan.
“Bulog berkewajiban melakukan pembelian hasil produksi petani menggunakan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram gabah kering panen (GKP),” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa pelaksanaan Serap Gabah (Sergap) di Kabupaten Kudus hingga 4 Maret 2025 telah mencapai 109,7 ton GKP di dua kecamatan, yakni Kecamatan Kaliwungu dan Gebog, dengan kadar air rata-rata 30 persen.