Sam’ani Rayu Petani Kudus Modernisasi Alsintan, Ternyata Ini Dampaknya
- arif
“Biasanya dari masa tanam 1 sampai masa tanam 3, sirkulasi bibit penyakit masih jalan. Kami sarankan bisa diputus masa tanam ketiga dengan palawija," pinta Sam’ani.
Tak hanya itu, Sam’ani juga mendorong petani untuk modernisasi pertanian. Yakni menggunakan alat mesin pertanian (Alsintan) modern seperti combine harvester, alat tanam, dan drone.
Dengan alsintan modern, imbuh Sam’ani, hasil panen lebih terukur dan cepat. Satu kotak lahan pertanian bisa menghasilkan satu setengah ton gabah.
“Alat pertanian modern menjadi solusi atas keterbatasan tenaga kerja di sektor pertanian dan efektifitas menanam di Kabupaten Kudus,” tukas Sam’ani.
Di sisi lain, Wabup Kudus Bellinda lebih menyoroti pentingnya regenerasi petani di sektor pertanian. Saat ini, jumlah petani muda di Kudus masih sangat minim, sehingga perlu upaya serius meningkatkan minat generasi milenial bidang pertanian.
“Saat ini, petani milenial di Kudus baru ada sekitar 25 orang. Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) kita bersama untuk meningkatkan jumlahnya,” ujar Bellinda.
Ia menekankan bahwa mayoritas petani saat ini berusia di atas 50 tahun, sehingga regenerasi menjadi kebutuhan mendesak. Bahkan realitas saat ini, banyak orang tua cenderung tidak ingin anak-anak mereka menjadi petani.