Ratusan Korban Banjir Mengungsi, Bantuan Logistik Berdatangan di Grobogan

BPBD Jateng mendukung operasi kemanusiaan di Grobogan
Sumber :
  • arif

GROBOGAN, VIVAJogja- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Grobogan fokus memberi pertolongan dan layanan kepada warga terdampak banjir. Hingga hari kedua, Selasa (11/3/2025), ratusan warga masih bertahan di pengungsian.

Banjir Mengintai Wilayah Kudus, Masyarakat Diserukan Waspada Hadapi Bencana

Banjir untuk keempat kalinya yang terjadi dalam waktu yang berdekatan, akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang dan Sungai Klitih. Hingga saat ini, jumlah pengungsi berjumlah 357 jiwa. 

“Mereka (pengungsi) tersebar di sejumlah titik pengungsian di Desa Ringinkidul dan Desa Baturagung,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng, Muhammad Chomsul. 

Bea Cukai Surakarta Gagalkan Peredaran 724.000 Batang Rokok Ilegal

Menurut Chomsul, perinciannya pengungsi di GKJ Tempurung 77 jiwa, Masjid Baitul Makmur Ringinkidul 150 jiwa, Tanggul Sungai Tuntang 100 jiwa dan Balai Desa Baturagung 30 jiwa.

Sedangkan keberadaan dapur umum berada pada tiga titik. Diantaranya di Musala Desa Ringinkidul, GKJ Tempurung dan Balai Desa Baturagung. Mereka dipastikan mendapat pasokan logistik berupa makanan, baik untuk mereka yang berpuasa, ataupun tidak.

Menhub Belum Terima Izin Indonesia Airlines

Pendirian tiga dapur umum pengungsian korban banjir Grobogan.

Photo :
  • hms

“Kami mencoba memenuhi apa yang kami bisa. Kalau memang kurang, akan dikoordinasikan dengan lintas sektor, dari Dinsos, Dinkes, hingga CSR dan BNPB. Jadi jangan sampai warga kekurangan, apalagi kondisinya bulan puasa,” tuturnya.

 Chomsul memastikan, BPBD Jateng hadir untuk mendukung operasi kemanusiaan tersebut lewat dukungan alat evakuasi, personel, logistik, dan pendampingan bagi Kabupaten Grobogan.

 Terkait penanganan tanggul jebol, Chomsul menyebut hal itu kewenangan dari pihak BBWS. Namun demikian, perbaikan masih terkendala akses dan kondisi air di titik tanggul yang jebol di Desa Baturagung, masih deras.

Terpisah, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengaku terus memantau perkembangan banjir di Grobogan. Koordinasi telah dilakukan dengan Kementerian Pekerjaan Umum kaitannya dengan perbaikan tanggul maupun normalisasi. 

Sementara itu, Sriyatun, warga Desa Ringinkidul, Kecamatan Gubug. Dia bersyukur diselamatkan oleh tim relawan. Meski harus ditandu ke pengungsian, ia mengaku senang mendapat tempat aman berlindung di pengungsian GKJ Tempurung Ringinkidul.

“Awalnya itu, anak saya bilang tanggul timur sudah longsor ke barat. Lalu belum sempat saya siap-siap, air sudah masuk sampai segini (setinggi dada). Beras saya juga terkena. Saya deg-degan. Namun saya diselamatkan dengan ditandu,” ungkap perempuan 62 tahun itu.

Sriyatun mengaku mendapat layanan baik di tempat pengungsian. Selain mendapat asupan makanan, ia juga memperoleh obat dari petugas kesehatan setempat.

Di lain sisi, Kepala Desa Ringinkidul, Muhammad Sodig menyebutkan bahwa warganya mendapat layanan memuaskan di pengungsian. Selain petugas BPBD dan Tagana, tim kesehatan dari Puskesmas juga memberi pertolongan. Sehingga, dari keseluruhan warganya yang terdampak, tidak ada korban jiwa.

Untuk kondisi debit air,  kata Sodig, agak menurun menjadi 30 sentimeter, dibanding hari sebelumnya yang mencapai 80 sentimeter.