Taman Safari Indonesia Bedah Solusi dan Konflik Satwa Liar Versus Manusia
- ist
Di lain sisi, Tony Sumampau selaku perwakilan dari Taman Safari Indonesia, juga menyoroti keterlibatan aktif Taman Safari Indonesia menangani konflik manusia dan satwa liar sejak tahun 1980-an. Yakni melalui tim rescue yang profesional dan terlatih.
“Kami terus berinovasi dan beradaptasi terhadap dinamika di lapangan untuk memastikan satwa liar di habitat aslinya (in-situ) tetap terlindungi dan lestari,” ucap Tony.
Seminar ini juga menghadirkan tiga pembicara utama yang berkompeten. Mereka adalah Dr. Philip Nyus, pakar konflik manusia dan satwa liar dari Colby College, Amerika Serikat. Ia membahas strategi mitigasi konflik antara manusia dan satwa liar, termasuk langkah- langkah preventif dan pendekatan berbasis komunitas yang telah terbukti efektif dalam mengurangi potensi konflik.
Nara sumber lainnya yakni Badiah, S.Si., M.Si selaku Kepala Sub Direktorat Pengawetan Spesies dan Genetik. Badiah memaparkan data terkini terkait sebaran konflik manusia-satwa liar di Indonesia serta strategi mitigasi yang dapat diimplementasikan secara berkelanjutan.
Pemateri lainnya yakni Mohammad Irham., M.Sc sebagai pakar dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, juga menelaah konflik burung dan manusia di Indonesia.
Diharapkan seminar ini menjadi wadah diskusi lintas disiplin yang mampu melahirkan solusi inovatif menciptakan koeksistensi yang harmonis antara manusia dan satwa liar. Dengan semangat kolaborasi dan prinsip keberlanjutan, semua pihak diharapkan dapat berkontribusi aktif dalam menciptakan lingkungan yang lestari bagi generasi mendatang.