Pengumpul Sampah Sambat Soal Kondisi di Sleman, Ini Jawaban Harda Kiswaya

Harda jawab persoalan sampah di Sleman
Sumber :
  • jogja.viva.co.id/ Cahyo PE

Jogja, VIVA Jogja – Puluhan pengumpul sampah keliling yang tergabung dalam Paguyuban Pengumpul Sampah Gamping mendatangi kediaman Calon Bupati Sleman nomor urut 2, Harda Kiswaya, di Padukuhan Kowanan, Sidoagung, Godean, Sleman, Rabu 20 November 2024.

Bawaslu Sleman Dilaporkan ke Lembaga Ombudsman DIY

Puluhan pengumpul sampah keliling ini bertemu Harda dengan tujuan ingin menyampaikan keluh kesah serta harapan terkait persoalan pengelolaan sampah di Sleman.

Koordinator Paguyuban Pengumpul Sampah Gamping Nurhadi menyampaikan bahwa para pengumpul sampah kini menghadapi kesulitan akibat perubahan kebijakan pengangkutan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman. 

Harda-Danang Dapat Dukungan 500 Kiai dan Nyai di Pilkada Sleman

“Dulu, setelah kami mengambil sampah dari rumah-rumah warga, sampah tinggal dibawa ke depo dan diangkut ke TPST Piyungan. Tapi sekarang, truk DLH hanya mau mengangkut sampah plastik dan sampah kering. Sampah basah seperti dedaunan dan sisa sayuran tidak lagi diangkut,” ujar Nurhadi. 

Kondisi ini membuat para pengumpul sampah terpaksa menyewa mobil bak terbuka untuk mengangkut sisa sampah yang tidak terangkut. 

Isu Mantan Kader merapat Ke Paslon lain Disanggah Sekretaris PAN Sleman

“Tiap hari saya harus menyewa mobil pick up dengan biaya Rp375 ribu hingga Rp400 ribu sekali jalan. Kalau sebulan, bisa habis berapa, Pak Harda?” kata Nurhadi.

Kesulitan ini membuat mereka terpaksa menaikkan biaya jasa pengambilan sampah dari pelanggan. Akibatnya, banyak pelanggan berhenti menggunakan jasa mereka karena keberatan dengan tarif baru. 

“Ini membuat kami serba salah. Kami berharap Pak Harda terpilih menjadi bupati dan bisa membantu menyelesaikan persoalan ini,” imbuhnya. 

Menanggapi keluhan tersebut, Harda Kiswaya menegaskan bahwa persoalan sampah akan menjadi salah satu prioritas utama pemerintahannya jika terpilih dalam Pilkada 2024.   “Persoalan sampah di Sleman akan kami urai, termasuk yang panjenengan semua keluhkan tadi,” tegas Harda. 

Mantan Sekda Sleman itu juga menekankan pentingnya melibatkan berbagai pihak, termasuk pengelola sampah swasta seperti para pengumpul sampah keliling, dalam solusi pengelolaan sampah di Sleman. “Ada tiga komponen yang akan kami libatkan untuk mengatasi masalah ini, yakni Pemkab, kalurahan, dan sektor swasta, termasuk panjenengan semua,” ujar Harda. 

Harda Kiswaya menambahkan bahwa keberadaan pengumpul sampah swasta merupakan elemen penting dalam mendukung pengelolaan sampah secara terpadu. Ia berharap kolaborasi ini dapat memberikan solusi yang lebih efektif bagi masyarakat Sleman. *