Penembakan Siswa di Semarang, Aktivis LBH dan Komnas Perlindungan Anak Desak Polisi Transparan
- VIVA Jogja/ist
VIVA Jogja - Kasus penembakan yang melibatkan seorang anggota polisi terhadap Gamma Rizkynata Oktafandy atau GRO (17), seorang siswa SMK 4 Semarang yang juga anggota Paskibra, telah menimbulkan keresahan di masyarakat.
Zainal Petir, Ketua LBH Penyambung Titipan Rakyat (Petir), meminta agar Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, transparan dan terbuka mengenai insiden tersebut.
Ia menegaskan bahwa polisi harus menyampaikan fakta dengan jujur dan tidak menutupi apapun agar masyarakat dapat mempercayai kinerja kepolisian.
Zainal mengungkapkan adanya perbedaan informasi mengenai kronologi kejadian yang beredar di lapangan dengan keterangan yang disampaikan oleh aparat kepolisian.
Ia pun mendorong masyarakat untuk membentuk Tim Pencari Fakta guna mengusut kejadian ini secara transparan dan objektif. Menurut Zainal, ia sudah memperoleh informasi bahwa korban adalah anak yang baik dan kalem, serta anggota Paskibra yang tidak menunjukkan perilaku buruk.
Oleh karena itu, ia mendesak Kapolrestabes untuk memeriksa apakah tindakan anggotanya sesuai dengan prosedur standar operasional (SOP) atau tidak, mengingat adanya informasi simpang siur seputar peristiwa tersebut.
GRO yang merupakan siswa kelas XI Teknik Mesin 2 di SMKN 4 Semarang, meninggal dunia pada Minggu, 24 November 2024, dini hari setelah menderita luka tembak.