Penembakan Siswa di Semarang, Aktivis LBH dan Komnas Perlindungan Anak Desak Polisi Transparan
- VIVA Jogja/ist
Sebelumnya, korban sempat mendapatkan perawatan di IGD RSUP dr Kariadi Semarang.
Zainal juga menyatakan kesiapan pihaknya untuk memberikan pendampingan hukum kepada keluarga korban, jika mereka membutuhkan bantuan.
Ia berharap agar polisi segera melakukan rekonstruksi peristiwa untuk memberikan kejelasan kepada masyarakat.
Senada dengan Petir, Wakil Ketua Bidang Pemenuhan Hak Anak, Komisi Nasional Perlindungan Anak Kota Semarang, Enar Ratriany Assa,S.IP meminta agar polisi membuka seterang-terangnya kasus penembakan itu.
“Kami Komnas Perlindungan Anak sangat peduli pada nasib anak yang jadi korban penembakan. Apa betul dia korban atau pelaku tawuran? Jika benar, mengapa harus ditembak? Kasus ini jangan sampai ditutup-tutupi oleh pihak kepolisian,” tegas Enar Tarianny Assa, Selasa (26/11).
Sebelumnya, Polisi menyebut korban terlibat kelompok gengster bernama Tanggul Pojok yang pada Minggu (24/11/2024) dini hari tawuran dengan Gengster Seroja di wilayah Semarang Barat.
Lokasi kejadian penembakan di kawasan Jalan Candi Penataran Raya, Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.