Hari Kopi Internasional, Nestlé Rintis Program Asuransi untuk Petani

Petani memetik buah kopi
Sumber :
  • Dokumentasi

Jogja –Perubahan iklim turut mempengaruhi wilayah pertanian kopi. Petani kecil dihadapkan dengan risiko kondisi cuaca tidak teratur yang dapat mempengaruhi tanaman mereka.

Pilkada Sleman 2024 : Harda-Danang Diharapkan Bisa Menjaga Keberlangsungan Kedai Kopi di Sleman

Bertepatan dengan Hari Kopi Sedunia, Nestlé mengumumkan perintisan program asuransi cuaca di Indonesia untuk lebih dari 800 petani kecil yang menjadi pemasok kopi ke mereknya, Nescafé.

Skema asuransi tersebut diluncurkan bersama Blue Marble, spesialis asuransi iklim. Asuransi ini memberikan perlindungan pendapatan untuk membantu petani mengatasi pola cuaca yang tidak dapat diprediksi, seperti curah hujan dan kekeringan ekstrem.

Asyik Judi Domino dirumah Kosong, 4 Supir dan Petani di Karanganyar Diciduk Polisi

"Asuransi cuaca ini mendukung pembangunan mekanisme bantuan bagi petani kecil di Indonesia. Bantuan tersebut memungkinkan petani kecil dalam mengakses sumber daya pendapatan untuk memulihkan tanaman mereka dalam kondisi cuaca tidak menentu, serta membangun ketahanan di perkebunan kopi," kata Global Head Nestlé Green Coffee Development Marcelo Burity.

Asuransi cuaca tersebut menggunakan data iklim berbasis satelit untuk menentukan kapan produksi kopi dipengaruhi oleh terlalu banyak maupun kurangnya curah hujan selama fase-fase penting dalam siklus panen. Pembayaran pendapatan diberikan secara otomatis kepada petani yang terdaftar dan terkena dampak, sesuai dengan tingkat keparahan cuaca.

Datangi Pasar Krempyeng, Cabup Batang Fallas Dengar Keluhan Petani Soal Harga Sayur

"Petani kecil di Indonesia rentan terdampak dengan risiko iklim dan memerlukan akses asuransi untuk melindungi diri dari kejadian cuaca ekstrem,” kata CEO Blue Marble Jaime de Piniés.

Ia mengaku bangga dapat bermitra dengan Nestlé dan mereknya Nescafé untuk mengembangkan cara-cara inovatif guna mendukung adaptasi iklim bagi petani kecil dan keluarga mereka.

Inisiatif ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nescafé Plan 2030, sebuah visi merek tersebut untuk mendukung keberlanjutan kopi dalam jangka panjang dan membantu meningkatkan penghidupan petani. Berdasarkan hasil uji coba ini, Nestlé akan menentukan apakah akan memperluas pendekatan ini ke lokasi pengadaan bahan baku Nescafé lainnya di seluruh dunia.

 

Untuk mengubah praktik pertanian, dibutuhkan akses terhadap pengetahuan dan waktu untuk mempelajari dan menerapkannya. Dengan beralih ke pertanian regeneratif, petani kopi dapat mendukung pemulihan kesehatan tanah, mengembalikan keberagaman hayati, dan memperkuat ekosistem. Hal ini juga akan membantu pengurangan jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer.

"Buku panduan ini memberikan para petani kopi serangkaian tindakan yang dapat diterapkan untuk membantu mereka menjadi lebih tangguh terhadap perubahan iklim dan meragamkan sumber pendapatan mereka. Pengetahuan adalah kunci, dan kami berharap buku panduan ini menjadikan praktik pertanian regeneratif lebih mudah diakses oleh petani dan mendukung percepatan transisi menuju praktik tersebut. Hal ini penting dilakukan untuk mengatasi tantangan iklim di masa depan," kata Global Head of Sustainable Agriculture Development Nestlé Pascal Chapot.