Gandeng Kemenag, Unilever Indonesia Berdayakan Ratusan Santri di Semarang
- Istimewa/dokumen Unilever Indonesia
"Kita percaya, barang siapa yang menyebarkan kebaikan akan mendapatkan pahala yang serupa. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk mewujudkan kesehatan yang integral dan menyeluruh. Karena baik fisik maupun qolbu kita perlu untuk dijaga kebersihan dan kesehatannya," sambung Amin.
Interaksi yang intensif di kalangan masyarakat pesantren menjadikan penanaman perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), salah satunya melalui gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) jadi kian penting. Apalagi menurut BPS, Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Semarang baru mencapai 59,4% dari total populasi .
Untuk itu brand Lifebuoy, melakukan kegiatan penyuluhan dan edukasi tentang implementasi gerakan CTPS di lima momen penting, yaitu, saat sebelum makan, setelah dari toilet, setelah bermain, setelah batuk atau bersin, dan setelah bepergian.
Tak hanya itu, metode peer-to-peer juga diterapkan, dengan menunjuk 2 santri sebagai peer educator untuk memperkuat keberlanjutan program. Sejak tahun 2022 program Pesantren Sehat yang turut didukung oleh Lifebuoy telah menjangkau lebih dari 2.000 pesantren, dan memberikan manfaat bagi lebih dari 900.000 santri/santri putri di Indonesia.
Selain itu, edukasi terkait perawatan kesehatan gigi dan mulut, serta perawatan gigi gratis juga dilakukan melalui brand Pepsodent. Edukasi ini penting mengingat Riset Kesehatan Dasar pada 2018 mencatat hanya 2,21% masyarakat yang memiliki perilaku menyikat gigi dengan benar.
Program edukasi dan perawatan gigi gratis seperti inipun telah dilaksanakan Pepsodent secara konsisten sejak tahun 2010 bekerja sama dengan PDGI, FKG, dan RSGM di seluruh Indonesia melalui program ‘Sekolah dan Pesantren Sehat’. Hingga saat ini Pepsodent telah berhasil mengedukasi hampir 30 juta anak Indonesia.
Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tahfidzul Qur’an Al Hikmah Semarang Agus Ali Zainal Abidin juga menyampaikan manfaat positif yang diterima dari program ini.