Darurat Sampah, Pemkot Jogja Gandeng Perawat 

Apresiasi Penggerak Bank Sampah di Kota Jogja dari PPNI Kota Jogja
Sumber :
  • Jogja.Viva

Jogja – Pemkot Yogyakarta terus melakukan kreasi untuk mengatasi darurat sampah. Ancaman yang bakal menjadi nyata tahun 2024 dengan penutuan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan itu menjadi program utama Pemkot Yogyakarta tahun ini, agar 2024, Kota Jogja bisa zero sampah anorganik. 

Curhatan Supir Truk Sampah TPA Jatibarang Pada Yoyok Sukawi

Demi mewujudkan target tersebut, Pemkot Jogja menggandeng Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk bisa memberikan pendampingan bagi penggerak sampah di Kota Jogja. Langkah pertama adalah saat HUT ke-74 PPNI Kota Jogja, Jumat (17/3/2022) dengan cek kesehatan gratis.

Penggerak Sampah cek kesehatan gratis dari PPNI Kota Jogja

Photo :
  • Jogja.Viva
Atasi Sampah, Pemkab Sleman Jual Olahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pabrik Semen

Ketua PPNI Kota Jogja Subworo Hadi S.Kep, Ns menjelaskan, masalah sampah sangat berkaitan erat dengan derajat kesehatan masyarakat. Jika Kota Jogja bisa mengurangi sampai anorganik sampai zero, otomatis derajat kesehatan bakal mengalami kenaikan.

"Kebetulan Kota Jogja memiliki program utama zero sampah anorganik, kami pun memiliki kaitan jika sampah semakin ditekan, derajat kesehatan akan semakin mengalami kenaikan," kata Subworo, saat cek kesehatan gratis bagi tenaga penggerak sampah di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Jumat (17/3/2023).

KBA Banyunganti Ubah Sampah Kaca dan Plastik Jadi Batako hingga Konblok

Ia menambahkan, pihaknya siap untuk mendukung program Pemkot Jogja tersebut. Bahkan, berencana untuk mengembangkan kerjasama untuk mendukung kesehatan bagi tenaga penggerak sampah di Kota Jogja.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jogja Aman Yuriadijaya mengapresiasi program PPNI Kota Jogja yang mampu menangkap isu strategis yang menjadi masalah bersama warga Kota Jogja.

"Penting bagi isu strategis Kota Jogja. Karena bicara soal kedaruratan sampah. Tidak berhenti di proses awal, tapi akan kita carikan jalan keluar. Bentuk nyata memberikan kontekstual dalam isu strategis," katanya. 

Ia mengungkapkan, hal tersebut sebagai wujud dari kolaborasi dan Pemkot Jogja dengan semua kalangan. "Ini wujud dari rinteraksi secara luas. Bagaimana mengupayakan secara fakta, kolaborasi berinteraksi dengan unsur lain membangun kesehatan di Kota Jogja," jelasnya.