Bisnis Hijau PIS: Menjelajahi Samudera, Mereduksi Jejak Karbon

Pertamina Gas Dahlia, kapal tanker gas raksasa milik PIS
Sumber :
  • VIVA Jogja/Pertamina

VIVA Jogja - Posisi geografis Indonesia terbilang sangat strategis di jalur pelayaran internasional. Posisi tersebut akan memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk mengembangkan bisnis bahan bakar berkelanjutan dalam sektor maritim global.

Terapkan Teknologi Hijau, Ini Emisi Karbon yang Sukses Dipangkas Pertamina International Shipping

Sebagai pemain utama di bisnis transportasi bahan bakar, PT Pertamina International Shipping (PIS) senantiasa berkomitmen meningkatkan armada kapal yang memiliki keunggulan kompetitif sekaligus efisien.

Dengan fokus terhadap keberlanjutan, PIS terus berupaya melakukan modernisasi armada kapalnya. Direktur Armada Pertamina International Shipping (PIS) M. Irfan Zainul Fikri bahkan mengatakan, pihaknya secara secara aktif meningkatkan armada dengan kapal yang hemat bahan bakar dan kompetitif.

Asia Tenggara Jadi Hub LNG Dunia, PIS Siap Rebut Peluang Pertumbuhan

Hingga saat ini, PIS mengoperasikan lebih dari 320 kapal, termasuk 102 kapal milik sendiri dan tujuh kapal operasi Very Large Gas Carriers (VLGC).

"Saat ini, kami mengoperasikan lebih dari 320 kapal, jumlahnya adalah 102 kapal milik kami sendiri, dengan tujuh operasi VLGC. Kapal kami telah mengadopsi teknologi kapal hemat bahan bakar dan sesuai dengan standar peraturan," ungkap M Irfan Zainul Fikri, dikutip dari CNBC.

Debat Publik Terakhir Paslon Wali Kota Tegal 2024: Adu Visi, Misi, dan Program Kerja

Dia menambahkan, PIS bercita-cita untuk memperbanyak armada kapal hingga mencapai 190 kapal pada 2034. Kapal-kapal ini tentu akan mengadopsi teknologi yang ramah lingkungan.

Saat ini, total armada kapal milik PIS kini menjadi 102 unit, termasuk Very Large Crude Carrier (VLCC), Very Large Gas Carrier (VLGC), Suezmax, dan kapal ukuran lainnya, dengan 60 kapal di antaranya beroperasi di rute internasional. PIS memiliki tujuh tanker VLGC dengan rerata usia 3,42 tahun.

Rerata usia kapal VLGC PIS yang tergolong belia ini menjadi keunggulan tersendiri, terutama dari sisi kualitas operasional kapal yang tentunya lebih andal, memenuhi regulasi terkini, pemanfaatan teknologi baru yang bisa menekan emisi gas buang lebih rendah, serta lebih berdaya saing.

Hal ini sejalan dengan komitmen PIS yang mengutamakan aspek keberlanjutan dengan tujuan meningkatkan kehadiran perusahaan dalam ekosistem logistik Asia, sekaligus di pasar global.

Proses pengisian gas di terminal gas Tanjung Sekong

Photo :
  • VIVA Jogja/Pertamina

Penggunaan kapal bahan bakar ganda dan biofuel ini menunjukkan keseriusan PIS dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Saat ini, PIS telah mengadaptasi 17 kapal dengan teknologi bahan bakar ganda, sehingga membuktikan bahwa perusahaan siap untuk mematuhi regulasi masa depan.

"Jadi saat ini, kami tidak hanya mencoba mengusulkan dengan ukuran tetap kami dalam jumlah, tetapi juga adopsi peraturan saat ini," kata Irfan lagi.

Rebut Peluang Pertumbuhan

Dengan kekuatan armada itulah, PIS siap memanfaatkan momentum kawasan Asia Tenggara menjadi salah satu hub utama perdagangan LNG dunia.

Halaman Selanjutnya
img_title