5 Mahasiswa UGM Teliti Limbah Biji Salak dan Kulit Jeruk Jadi Alternatif Terapi Kanker Serviks

5 Peneliti mahasiswa UGM dan dosen pembimbing.
Sumber :
  • VIVA Jogja/UGM

Jogja, VIVA Jogja - Lima orang mahasiswa UGM Yogyakarta meneliti limbah biji salak dan kulit jeruk, yang dapat menjadi alternatif terapi bagi penderita kanker serviks.

Blusukan Ke Pasar Karangpandan, Ahmad Luthfi Serap Aspirasi Sambil Ngopi di Warung Kecil

Kelima mahasiswa itu tergabung dalam tim Cisaheal, terdiri dari Aditya Latiful Azis (Biologi 2022), Asy Syifa Paras Ceria (Biologi 2022), Shabrina Farras Tsany (Kedokteran 2021), Rahmalia Diani Saffana (Kedokteran 2021), dan Faqih Fikri Nuryanto (Farmasi 2023) dengan dosen pembimbing Woro Anindito Sri Tunjung, M.Sc., Ph.D.

Mereka melakukan penelitian eksplorasi potensi obat herbal anti kanker serviks menggunakan kombinasi ekstrak biji salak pondoh (Salacca zalacca) dan kulit jeruk pamelo (Citrus maxima). Penelitian didanai oleh Kemendikbudristek RI melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Eksakta (PKM-RE).

Ibunda dr Aulia Risma Lestari : “Tolong Bantu Saya Mencari Keadilan..."

Kanker serviks sendiri menjadi salah satu penyakit yang sangat mengkhawatirkan bagi masyarakat Indonesia. Pada tahun 2020, kasus kanker serviks di Indonesia mencapai 36.633 jiwa.

Angka ini berhasil menempatkan kanker serviks menjadi kanker dengan jumlah penderita terbanyak kedua setelah kanker payudara, serta peringkat ketiga dalam urutan kanker dengan angka kematian tertinggi.

Buka BIAS 2024, Pemerintah Luncurkan Peta Jalan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan

Namun begitu, sampai saat ini, penanganan penyakit kanker hanya dapat dilakukan dengan kemoterapi, radioterapi, dan operasi.

Obat kemoterapi yang umum digunakan dalam pengobatan kanker memiliki efek samping yang dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya.

Halaman Selanjutnya
img_title