Kemenparekraf RI-GIK UGM Gelar Ajang Kolaborasi Industri Kreatif Internasional

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno
Sumber :
  • Humas UGM

Jogja, VIVA JOGJA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menginisiasi ajang International Creative Industry Conference & Festival 2024 (IC Fest) di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Mahasiswa (GIK) UGM pada Kamis (26/09/2024) dengan menghadirkan ratusan pegiat industri kreatif dari berbagai negara.

Pancasila tetap harus jadi Rujukan Moral dan Etika Politik

Gelaran ini menjadi wadah munculnya kolaborasi para pelaku industri kreatif nasional dan internasional.

Diselenggarakan selama tiga hari pada 26-28 September 2024, IC Fest Bertajuk “The Future of Creative Industries to Inspire, Innovate, and Integrate”, yang ditujukan untuk mendorong kolaborasi industri kreatif ke kancah internasional agar mampu mendongkrak ekonomi nasional, diisi  dengan sejumlah pertunjukkan, konferensi, serta masterclass peningkatan kompetensi dan skill wirausaha.

Batik Umrah Tidak sekedar berikan layanan Perjalanan

Dalam sambutannya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno memaparkan, Indonesia berada di urutan ketiga World’s Top Economy Creative Industry setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan. Sandiaga juga menyatakan optimisme peluang Indonesia melampaui budaya Korea Selatan.

“Nantinya kita bisa menjadi yang terdepan di industri kreatif. Masa depan industri kreatif berada di tangan pemuda pemudi generasi sekarang. Harapannya dapat membawa budaya Indonesia ke next level,” tutupnya.

PT PAL Goes to Campus: UGM ajak Kelola Potensi Kemaritiman

Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof dr Ova Emilia, menyatakan dukungannya terhadap program-program kreativitas yang diselenggarakan Kemenparekraf maupun GIK UGM. “Suatu kehormatan bagi UGM untuk bisa menjadi tuan rumah IC Fest 2024 di GIK UGM. Kita percaya bahwa kreativitas adalah katalis untuk menciptakan bisnis baru yang inovatif. Tiga kunci people, culture, dan collaboration menjadi pilar utama untuk mengembangkan bidang ini,” ucap Prof Ova.

Sejalan dengan itu, Steven Suryana selaku SEVP Wealth Management PT Bank Negara Indonesia menyebut sektor kreatif seperti hiburan, seni, musik, dan lain-lain bisa menjadi kontributor utama dalam perekonomian nasiona. Mengingat begitu melimpahnya warisan budaya dan tradisi Indonesia yang dapat dieksplorasi. “Dengan kekayaan budaya yg dimiliki, kreativitas indonesia terus menembus batas. Melalui seni, musik, digital, industri kreatif mampu memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian. Kami percaya ini bisa mendorong indonesia menjadi negara berpengaruh di tingkat global,” paparnya.

Halaman Selanjutnya
img_title