Program OELP, Mahasiswa Nanyang Polytechnic Singapore (NYP) Eksplorasi Warisan Budaya dan Industri

Mahasiswa Nanyang Polytechnic of Singapore (NYP)
Sumber :
  • VIVA Jogja/UNY

Jogja, VIVA Jogja - Mahasiswa dari Nanyang Polytechnic of Singapore (NYP) mengunjungi salah satu situs bersejarah paling ikonik di Indonesia, Candi Prambanan, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan dalam program Overseas Experiential Learning Programme (OELP).

Berhasil Pertahankan Identitas Warisan Budaya, Kota Yogya Raih Pratisha Pusaka JKPI Award

Kunjungan ini menjadi momen penting bagi para mahasiswa untuk mengenal lebih dalam tentang sejarah dan kebudayaan Indonesia yang kaya, khususnya di Yogyakarta.

Candi Prambanan, yang terletak di Jl. Raya Solo - Yogyakarta, adalah kompleks candi Hindu terbesar di Asia Tenggara dan telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Perayaan Hari Nyepi dan Prambanan Dalam Sunyi

Dibangun pada abad ke-9 oleh Dinasti Sanjaya, candi ini terdiri dari tiga candi utama yang dipersembahkan kepada Trimurti—Dewa Brahma, Wisnu, dan Siwa.

Dengan arsitektur yang menjulang tinggi serta ukiran yang rumit, Prambanan tak hanya menjadi saksi kejayaan Hindu di masa lalu, tetapi juga menjadi salah satu daya tarik wisata utama di Indonesia.

Libur Natal, Candi Prambanan Dikunjungi 76 Ribu Wisatawan

Selama kunjungan, para mahasiswa NYP tidak hanya mengagumi keindahan arsitektur candi, tetapi juga mempelajari kisah-kisah epik yang terukir di relief candi.

Kisah-kisah Ramayana yang terpahat di dinding Prambanan menggambarkan ajaran Hindu dan kehidupan masyarakat Jawa kuno.

Li Jingda, salah satu dari 16 mahasiswa NYP, membagikan pengalamannya.

“Prambanan adalah tempat yang sangat menakjubkan dan penuh sejarah. Saya merasa bisa memahami lebih dalam tentang bagaimana budaya dan agama di Indonesia berkembang di masa lalu,” ujar Li Jingda, dikutip dari laman resmi UNY.

Li Jingda juga menambahkan bahwa kunjungan ini sangat berarti baginya.

“Saya belum pernah melihat arsitektur seperti ini sebelumnya, dan kunjungan ini benar-benar membuka mata saya tentang betapa berharganya warisan budaya yang ada di sini,” ujarnya.

Setelah merasakan pengalaman yang mengesankan di Candi Prambanan, rombongan OELP melanjutkan perjalanan ke HS Silver Handicraft, sebuah rumah produksi kerajinan perak terkenal di Yogyakarta.

Di sini, para mahasiswa belajar tentang proses pembuatan perhiasan perak yang rumit, dari tahap awal hingga menjadi karya seni yang indah.

Mereka juga berkesempatan untuk mencoba membuat perhiasan perak sendiri. Tak hanya itu, kunjungan berikutnya membawa mereka ke Industri Kulit Bucini, di mana mereka menyaksikan secara langsung proses pembuatan produk kulit berkualitas tinggi seperti tas dan sepatu.

Di sana, mereka belajar tentang pentingnya keberlanjutan dan etika dalam industri kulit, serta bagaimana Bucini menyeimbangkan antara kualitas produk dan tanggung jawab lingkungan.

Hari yang panjang dan penuh pengetahuan ini diakhiri dengan kunjungan ke Jalan Malioboro, pusat perbelanjaan yang ramai di Yogyakarta.

Para mahasiswa NYP menyusuri jalan ini, menikmati suasana lokal yang autentik, serta mengunjungi Hamzah Batik untuk melihat dan berbelanja batik dan camilan lokal.

Kunjungan ini memberi mereka gambaran tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Yogyakarta, serta warisan budaya yang terus dilestarikan.

Perjalanan hari ketiga OELP ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam tentang sejarah dan budaya Indonesia melalui kunjungan ke Candi Prambanan, tetapi juga membuka mata para mahasiswa terhadap nilai seni dan keterampilan lokal saat mengunjungi HS Silver Handicraft dan Industri Kulit Bucini.

Ditutup dengan eksplorasi Malioboro yang kental dengan kehidupan sehari-hari dan produk tradisional seperti batik, pengalaman ini memperkaya pemahaman mereka tentang pentingnya menjaga, melestarikan, dan mendukung warisan budaya serta industri lokal yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Yogyakarta. Kegiatan ini sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan bidang pendidikan dan kemitraan.