Hijaukan Alam Pegunungan Muria, Cara PWI Kudus Rayakan HPN 2025
- arif
KUDUS VIVAJogja- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kudus bersama Pegiat Konservasi Alam (PEKA) Muria melakukan aksi penanaman ratusan bibit pohon di lereng Pegunungan Muria. Agenda tersebut dalam rangkaian menyambut Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2025.
Aksi kegiatan bertajuk “Wartawan Menanam”, melibatkan puluhan jurnalis anggota PWI Kudus serta relawan dan aktifis PEKA Muria, Minggu pagi (9/2/2025). Terbagi dalam beberapa kelompok, penanaman dilakukan di sekitar area titik mata air tiga rasa di kawasan Rejenu Pegunungan Muria.
“Aksi ini sekaligus dalam rangka memulihkan titik-titik mata air dan mengembalikan fungsi hutan di lereng Muria. Penanaman ini dapat menjadi langkah awal untuk peduli terhadap lingkungan,” ujar Ketua PWI Kudus, Saiful Annas.
Meskipun tugas dan aktifitas jurnalis mempunyai keseharian mengabarkan berita, kata Annas, namun juga perlu ikut andil dalam menyelamatkan alam.
“Kita perlu turut andil dalam bergerak, melakukan hal-hal kecil yang bisa berkontribusi untuk alam,” terang Annas.
Aksi penanaman bibit juga berperan menyelamatkan alam dari berbagai bencana, seperti banjir, tanah longsor hingga kekeringan.
“Ini menjadi bakti terhadap lingkungan yang sering terjadi selama ini, semoga langkah kecil ini bisa menyadarkan untuk menjaga alam,” tambahnya.
Penanaman pohon menyelamatkan alam Pegunungan Muria
- arif
Sementara itu, Ketua PEKA Muria, Teguh Budi Wiyono menyambut baik kerja sama dengan PWI Kudus. Menurutnya, hutan adalah amanah yang perlu dijaga bersama-sama.
“Sebagaimana visi kami, hutan adalah amanah dan menjaganya adalah ibadah, penanaman bibit ini bisa menjadi bentuk kontribusi kita melindungi hutan,” ucap Teguh.
Melalui penanaman yang sudah dilakukan, setidaknya bisa menyelamatkan sekitar 15 hektar lahan di hutan Muria. Di kawasan puncak 29, Colo dan Rejenu, sudah ada 1.400 bibit ditanam dengan perkiraan 60 persen tanaman yang bisa tumbuh.
“Selain menyelamatkan titik mata air, juga menjaga hutan supaya tidak gundul. Pohon-pohon yang ditanam berfungsi memulihkan mata air, menguatkan lareng supaya tidak terjadi longsor atau banjir di daerah bawah,” ungkapnya.
Dia berharap, generasi muda saat ini juga ikut berkontribusi dalam menjaga alam dengan hal-hal kecil yang bisa dilakukan.
“Pecinta alam tidak hanya naik gunung, tetapi juga ikut menjaganya, tidak membuang sampah, lakukan penanaman dan lainnya,” pesannya.