Haleon Memperluas Jangkauan Panadol Klinik Cekatan ke Daerah Terdampak Bencana
- Dokumentasi
Jogja – Dengan 43 persen penduduk Indonesia tinggal di daerah pedesaan , akses menjadi pertimbangan utama saat seseorang memilih antara menahan beban fisik dan mental ketika sakit atau melakukan perjalanan jarak jauh untuk mendapatkan perawatan medis.
Di antara masyarakat pedesaan ini, orang-orang yang terdampak gempa mungkin melihat diri mereka berada dalam situasi yang lebih sulit karena mereka tidak hanya menghadapi hambatan akses akibat kondisi jalan yang rusak, tetapi juga berpotensi mengalami masalah kulit, infeksi saluran pernapasan, dan pencernaan karena kondisi hidup di pengungsian yang mengharuskan mereka tinggal di tempat tinggal sementara dengan akses terbatas ke air bersih.
Menyadari situasi darurat tersebut, program Panadol Klinik Cekatan yang berlangsung selama delapan minggu, dilengkapi oleh Telepon Panadol Cekatan, akan dikerahkan untuk menjangkau 10.000 orang di 16 desa di Kecamatan Cugenang dengan menyediakan tindakan preventif dan kuratif melalui konsultasi medis, resep pengobatan, dan pemberian obat.
“Melalui enam pilar transformasi, kami percaya bahwa digitalisasi adalah salah satu kunci untuk menjadikan layanan kesehatan lebih inklusif. Program Panadol Klinik Cekatan dan Telepon Panadol Cekatan oleh Haleon dan Halodoc adalah contoh nyata bagaimana kita dapat berpartisipasi dalam mempercepat akses kesehatan di seluruh negeri dan membuat perawatan serta edukasi kesehatan menjadi lebih mudah diakses oleh lebih banyak orang,” kata Setiaji, Chief of the Digital Transformation Office, Kementerian Kesehatan, saat media gathering, Senin, 29 Mei 2023.
Dhanica Mae Tiu, General Manager, Indonesia, Haleon, menambahkan, di Haleon, pihaknya berkomitmen untuk berusaha lebih dalam mengatasi hambatan yang menghalangi masyarakat dari kesehatan sehari-hari yang lebih baik.
"Kami melakukannya dengan memahami apa yang menghalangi hal tersebut, sehingga dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kesehatan mereka dan orang yang mereka cintai. Memungkinkan akses yang lebih mudah dan lebih cepat ke perawatan medis sangat penting mengingat jutaan orang Indonesia sering kali menunda pengobatan karena layanan kesehatan yang terlalu jauh bagi mereka," ujarnya.