Indonesia Berpotensi Tinggi Terhadap Penyakit Mata, Lensa Terapi Jadi Solusi

HOYA Vision Care
Sumber :
  • Dokumentasi

Jogja – Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Airlangga, prevalensi kelainan refraksi di Indonesia menempati urutan pertama dari penyakit mata, meliputi 25% penduduk.

Rekomendasi Ngabuburit Syahdu di Jogja

Dan prevalensi miopia di Indonesia lebih dari -0,5D pada usia dewasa muda adalah 48,1% . Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki potensi tinggi terhadap miopia.

HOYA Vision Care, perusahaan lensa kacamata global berkomitmen untuk membantu semua orang menuju masa depan cerah tanpa hambatan melalui penglihatan yang lebih baik serta terus mengembangkan teknologi dalam memenuhi kebutuhan penglihatan masyarakat.

Peninggalan Belanda, Stasiun KA Lempuyangan dan Stasiun Klaten akan Dipercantik

Alexandre Montague, Chief Executive Officer (CEO) HOYA Vision Care, mengungkapkan 50% dari penduduk dunia akan mengalami miopia atau rabun jauh (mata minus) pada 2050. Sedangkan miopia yang tidak ditangani dapat mengarah ke penyakit mata yang lebih serius.

Hal ini yang mendorong HOYA Vision Care untuk lebih gigih dalam mengedukasi serta mengembangkan inovasi teknologi guna menciptakan opsi kontrol miopia khususnya untuk anak, dan menyediakan perawatan kesehatan mata sejak dini. 

Menparekraf Sandiaga Uno Luncurkan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024

Keseriusan HOYA Vision Care untuk menghadirkan koreksi penglihatan berkelanjutan bagi segala usia ditandai dengan kunjungan jajaran CXO HOYA Vision Care ke Indonesia salah satunya ke MiYOSMART Corner di Optik SEIS, Mall Taman Anggrek, Jakarta hari ini.

HOYA Vision Care

Photo :
  • Dokumentasi Image
Halaman Selanjutnya
img_title