Tata Ulang Taman Sorogenen, Pasar Burung Malam Pekalongan Tetap Ada
- IST
PEKALONGAN, Viva Jogja - Pemerintah Kota Pekalongan kembali menggulirkan langkah strategis untuk menata ulang Taman Sorogenen, ruang publik yang menjadi ikon kota.
Penataan ini diproyeksikan untuk memberikan wajah baru yang lebih menarik, tanpa melupakan warisan budaya lokal yang selama ini melekat di kawasan tersebut.
Dalam rapat koordinasi bersama dinas terkait yang digelar di Ruang Terang Bulan Setda Kota Pekalongan pada Selasa 31 Desember 2024, Wali Kota HA Afzan Arslan Djunaid menegaskan komitmennya untuk menjaga keberlanjutan ikon malam hari, yaitu pasar burung yang terletak di dekat taman.
"Pasar burung malam ini sudah menjadi ciri khas, dan kami ingin mempertahankannya sebagai daya tarik utama kawasan ini," ujar Mas Aaf, sapaan akrab Wali Kota.
Tidak hanya pasar burung, Mas Aaf juga memastikan bahwa fasilitas lain seperti lapangan olahraga dan warung-warung di sisi Utara dan Selatan taman akan tetap dipertahankan.
Ia menyebut, kawasan ini harus tetap memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat, baik untuk berolahraga maupun bersantai.
"Kami ingin Taman Sorogenen menjadi ruang publik yang nyaman bagi semua. Area olahraga seperti lapangan sepak bola, voli, dan fasilitas lainnya harus tetap bisa diakses masyarakat," tambahnya.
Penataan ulang ini menjadi salah satu langkah strategis Pemkot Pekalongan setelah upaya penanggulangan banjir menunjukkan hasil positif.
Mas Aaf berharap penataan ini juga bisa menjadi momentum bagi masyarakat untuk turut serta menyampaikan ide-ide kreatif dalam mempercantik kota.
Namun, di tengah optimisme penataan ulang, Mas Aaf menyoroti masalah klasik di kawasan tersebut, yakni selokan di sisi Timur Pasar Sorogenen yang masih dipenuhi sampah.
Keberadaan pasar darurat di sekitar lokasi menjadi salah satu penyebab utamanya.
"Kami harap saluran ini bisa segera dibersihkan. Dengan adanya Rumah Pompa Seruni yang dekat dengan Pasar Sorogenen, mudah-mudahan pengelolaan limbah bisa lebih baik," tegasnya.
Sri Budi Santoso, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan, menambahkan bahwa penataan ulang Taman Sorogenen tidak akan mengorbankan pedagang yang selama ini mengandalkan lokasi tersebut untuk berdagang.
Desain penataan telah mempertimbangkan kemungkinan pemindahan pedagang kembali ke Pasar Banjarsari tanpa mengganggu aktivitas perdagangan.
"Proses ini masih dalam tahap finalisasi desain, dan jadwal pembangunan akan ditentukan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Kami berupaya agar semua pihak merasa diakomodasi," ujar Sri Budi.
Penataan ulang Taman Sorogenen ini diharapkan mampu menghadirkan wajah baru bagi Kota Pekalongan.
Dengan tetap mempertahankan unsur-unsur lokal seperti pasar burung dan area kuliner, taman ini diharapkan menjadi daya tarik utama yang bisa mengundang lebih banyak wisatawan.
Melalui kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, Taman Sorogenen tak hanya menjadi tempat berkumpul warga, tetapi juga simbol kemajuan Kota Pekalongan dalam menciptakan ruang publik yang ramah, nyaman, dan berdaya saing.