Hari Internet Aman Sedunia, DPMPPA Tekankan Peran Orang Tua dalam Melindungi Anak di Dunia Digital
- IST
PEKALONGAN, VIVA Jogja – Dalam rangka memperingati Hari Internet Aman Sedunia yang jatuh setiap tanggal 11 Februari, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Pekalongan menggelar kegiatan sosialisasi pentingnya penggunaan internet yang aman bagi anak-anak.
Acara ini dihadiri oleh para orang tua serta perwakilan organisasi perempuan yang tergabung dalam Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Pekalongan, berlangsung di aula perpustakaan daerah setempat, Rabu, 12 Februari 2025.
Dalam kesempatan tersebut, hadir Bunda Forum Anak Kota Pekalongan, Inggit Soraya, ia memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko dunia digital serta mendorong peran aktif orang tua dalam mendampingi anak-anak saat mengakses internet dan media sosial.
Ia menegaskan bahwa ancaman kejahatan online semakin marak, sehingga diperlukan perhatian khusus dari para orang tua.
“Melalui sosialisasi ini, kami ingin menyampaikan bahwa penggunaan internet tidak hanya membawa manfaat, tetapi juga risiko jika tidak diawasi dengan baik. Orang tua harus lebih bijak dalam menggunakan smartphone dan media sosial agar dapat menjadi contoh yang baik bagi anak-anak. Kami berharap ilmu yang diperoleh hari ini dapat diteruskan ke lingkungan masing-masing, sehingga semakin banyak orang tua yang sadar akan pentingnya pendampingan digital,” bebernya.
Lebih lanjut, Inggit mengingatkan bahwa anak-anak sangat rentan terpapar konten negatif di dunia maya, mulai dari cyberbullying, penipuan online, hingga potensi eksploitasi.
Oleh karena itu, peran keluarga menjadi kunci utama dalam mencegah dampak buruk dari penggunaan internet yang tidak terkendali.
Sementara itu, Kepala DPMPPA Kota Pekalongan, Puji Winarti menambahkan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong para orang tua menjadi pelopor dan pelapor dalam penggunaan internet yang sehat di lingkungan keluarga.
“Sebagai pelopor, orang tua harus bisa menjadi contoh dalam penggunaan internet yang bijak, baik dari segi waktu maupun jenis konten yang diakses. Jangan sampai anak-anak meniru kebiasaan buruk orang tua dalam bermedia sosial, seperti menghabiskan waktu berjam-jam tanpa kontrol atau mengakses informasi yang tidak sesuai usia,” jelasnya.
Selain itu, orang tua juga diharapkan menjadi pelapor jika menemukan indikasi kekerasan daring atau kasus pelanggaran hak anak di dunia maya.
“Jika ada kasus kekerasan anak melalui platform digital di lingkungan sekitar, segera laporkan ke UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Pekalongan. Alhamdulillah sejak 1 Februari 2025, LPPAR berubah menjadi UPTD PPA dan siap membantu penanganan kasus kekerasan terhadap anak, baik secara langsung maupun daring,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia juga menghimbau anak-anak untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
“Gunakan internet secara bijak, jangan sembarangan membuka situs yang tidak bermanfaat. Hindari juga memposting hal-hal pribadi di media sosial karena bisa berisiko disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Anak-anak sering kali tidak menyadari bahwa apa yang mereka bagikan bisa dilihat oleh banyak orang, jadi perlu hati-hati,” tegasnya.
Puji berharap melalui kegiatan ini, tercipta sinergi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan keluarga dalam menciptakan lingkungan digital yang aman, sehat, dan positif bagi anak-anak.