Hotel Bintang di Kudus Menjerit, Gegara Terjepit Inpres Efisiensi APBD
- ist
Pengelola hotel bintang minta kaji ulang efisiensi APBD
- ist
Tika mengakui bahwa sejumlah instansi pemerintah masih ragu untuk memesan kamar atau menyelenggarakan acara. Alasannya karena khawatir anggaran untuk penyelenggaran kegiatan tidak cair.
"Selain itu, segmen tamu dari korporat pun turut terkena dampak karena beberapa dari mereka memiliki keterkaitan bisnis dengan sektor pemerintahan, " ucap Tika.
Untuk mengatasi tantangan ini, Sapphire Boutique Hotel Kudus berusaha beradaptasi dengan strategi baru. Diantaranya mengoptimalkan kerja sama dengan platform online travel agent (OTA), guna menarik lebih banyak pelanggan dari sektor non-pemerintahan.
Dengan kondisi itu, Tika berharap ada pertimbangan dari pemerintah pusat. Yakni memberikan kelonggaran bagi industri perhotelan yang masih dalam tahap pemulihan pasca-pandemi.
"Kami berharap ada peninjauan kembali terhadap kebijakan ini. Kebijakan efisiensi anggaran memang penting, tetapi sebaiknya ada keseimbangan agar industri ini tetap bisa bertahan," harapnya.
Di sisi lain, PHRI Kudus terus mencari solusi agar industri perhotelan tetap bertahan. Beberapa langkah yang telah dilakukan meliputi menawarkan alternatif bisnis, seperti penyewaan dapur kepada restoran yang membutuhkan fasilitas masak besar, penyediaan layanan katering, serta pengembangan paket wisata berbasis hotel.