Keris Raksasa di Kudus Dikirab Keliling Desa, Membumikan Warisan Keraton Surakarta
- arif
“Kerajaan Demak Bintoro kala itu rajanya adalah raja Islam. Kita mengingatkan kembali bahwa budaya Islam di Jawa itu memakai jawi jangkep, bukan jubah dan pakaian dari budaya luar,” terang Pangarso.
Tak hanya melestarikan tradis Islam dan Jawa, kirab tersebut juga memiliki misi positif lainnya. Yakni ikut melestarikan penggunaan pakaian adat Jawa khas Kudus.
“Kami juga ingin mensosialisasikan kembali penggunaan pakaian adat Jawa, khususnya di Kudus. Apalagi sekarang ASN dan pegawai di Pemkab Kudus diwajibkan memakai pakaian adat Jawa sebagai baju seragam resmi pada hari-hari tertentu,” terang Pangarso.
Paguyuban Kawula Keraton Surakarta merawat tradisi Jawa dan Islam.
- arif
Dalam tradisi pakaian adat Jawa, kata Pangarso, ada aturan khusus terkait penggunaan warna dan jenis pakaian sesuai dengan jenjang kepangkatan.
“Biasanya atela berwarna hitam adalah warna resmi. Sedangkan warna lain digunakan untuk pakaian harian. Ada juga aturan tertentu dalam pemakaian blangkon,” jelasnya.
Untuk diketahui, kirab budaya di desa yang berada di kaki Gunung Muria ini berlangsung meriah. Diikuti ratusan peserta dan mendapat sambutan hangat masyarakat Kota Kretek.