Ikhtiar Kamal Mustofa di Kudus Pertahankan Budaya Jawa, Hadirkan Tradisi Wilujengan Mitoni Cucu Pertama

Menjaga tradisi wilujengan mitoni yang nyaris punah di Kudus
Sumber :
  • Arif

"Ya salah satunya juga menjaga dan melestarikan budaya lokal agar tidak punah, kami prihatin jika sampai anak cucu kita tidak mengenal budayanya sendiri," imbuh Kamal. 

Keris Raksasa di Kudus Dikirab Keliling Desa, Membumikan Warisan Keraton Surakarta

Di lain sisi, Retno Aisah Maharani salah seorang warga Gebog Kudus yang diundang menyaksikan prosesi ini, mengapresiasi dan takjub dengan tradisi wilujengan mitoni putri H. Kamal Mustofa. 

Retno yang juga mahasiswi Universitas Muria Kudus ini, mengaku baru tahu ada tradisi sakral dan penuh makna. 

Universitas Muria Kudus Bidik Kerjasama DPARI dan Unla, Ternyata Ini Manfaatnya

"Keren sekali wilujengan mitoni dan sarat makna budaya Jawa. Kesakraklan dan kearifan lokal serta menjunjung nilai nilai luhur budaya Jawa, sangat kental sekali" ujar Retno warga Kota Kretek ini. 

Untuk diketahui, Wilujengan Mitoni adalah tradisi Jawa yang dilakukan saat hamil 7 bulan. Wilujengan berasal dari kata "wilujeng" yang berarti "selamat" atau "mohon restu". 

Deteksi Tuli Sejak Dini, Telinga Siswa TK ABA Dibidik RS Sarkies Aisyiyah Kudus

Dalam konteks tradisi Jawa, wilujengan adalah permohonan restu dan keselamatan bagi ibu hamil dan janinnya.

Arti mitoni berasal dari kata "mitu" yang berarti "tujuh". Dalam konteks tradisi Jawa, Mitoni adalah perayaan yang dilakukan saat usia kehamilan mencapai 7 bulan.

Halaman Selanjutnya
img_title