Sakit Hati Kerap Ditegur, Seorang Pemuda di Sragen Nekat Tikam Imam Saat Pimpin Sholat Subuh

Pelaku Penyerangan Imam masjid di Sragen ditangkap polisi
Sumber :
  • Ist/VIVA Jogja

SRAGEN, VIVA Jogja - Suhendar pelaku penyerangan Imam Masjid Al Hidayah, Didik Nur Kiswanto berhasil dibengkuk aparat Kepolisian Polres Sragen.

Aniaya Anak Pengacara Lukas Enembe, Anak Pj Bupati Jayapura Ditangkap Polisi 

Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi menjelaskan kejadian itu terjadi d pada 19 September 2024 sekira pukul 04.30 WIBi masjid Al Hidayah di kecamatan Plupuh.

Saat itu korban tengah menjadi imam sholat Subuh. Tiba-tiba, dari arah belakang, pelaku langsung menyerang korban dengan menggunakan senjata tajam jenis pisau, mengenai leher korban.

Single "Percayalah", Debut Musisi Demak Satria Abdi di Kancah Music Nasional

Setelah kejadian tersebut, korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Dr. Oen Solo untuk mendapatkan perawatan intensif.

"Untungnya korban selamat, dan saat ini kondisi korban sudah membaik, dan sudah dibawa kembali ke rumahnya, "papar AKBP Petrus Parningotan Silalahi, Minggu (22/9/2024).

Bergaya Santai, Paslon Respati-Astrid Saksikan Lomba Kicau Burung di Pasar Depok Solo

Ia mengatakan sebenarnya antara pelaku dan korban sudah saling kenal. Bahkan karena Pelaku tak memiliki tempat untuk tinggal, korban diijinkan tinggal di sebelah masjid.

Tak hanya tempat tinggal, pelaku sering diberi bantuan oleh korban.

"Antara pelaku dan korban ini sudah saling kenal. Bahkan pelaku telah ditampung oleh korban untuk tinggal di sebelah masjid dan sering diberikan bantuan oleh korban, " paparnya.

Dari pemeriksaan, aksi nekat pelaku menyerang pelaku ini dipicu karena rasa sakit hati.

Pasalnya pelaku kerap ditegus korban. Korban menegut pelaku karena pelaku tidak pernah menjaga kebersihan masjid.

Dan kerap membuat area masjid menjadi kotor. Selain itu pelaku juga merasa tersinggung karena ditegur terkait kebiasaannya yang malas dan sering telat bangun untuk melaksanakan shalat subuh.

"Karena itu pelaku sakit hati dan nekat menyerang korban saat korban tengah memimpin Sholat, " ujarnya.

Untuk memastikan kondisi kejiwaan, polisi membawa pelaku untuk dilakukan observasi terkait kondisi mentalnya.

"Observasi ini akan menentukan langkah hukum yang tepat terhadap pelaku, apakah ia bisa dimintai pertanggungjawaban secara hukum atau membutuhkan penanganan medis khusus, “jelasnya.