Penerimaan Negara dari Pajak Banyak Bocor, Ini Solusinya

Anggota DPD RI Cholid Mahmud dan Dosen UGM Indra Bastian
Sumber :
  • Istimewa

Jogja – Penerimaan pajak di Indonesia sering bocor. Hal tersebutterjadi ternyata karena berbagai masalah yang menjadi kendala, diantaranya, tak optimalnya kinerja Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) untuk audit kinerja dan audit penerimaan pajak.

Anggota DPD RI Cholid Mahmud Meninggal Dunia

Anggota MPR Cholid Mahmud mengatakan, Indonesia memiliki sumber pendapatan negara dari pajak. Pada APBN 2023 sebesar Rp3.000-an triliun, hampir Rp2.000-an triliun dari pajak, sisaanya berasal dari non pajak Rp400 triliun dan sektor-sektor lain.

Menurut dia, di antara negara Asia Tenggara, tax rasio Indonesia paling rendah. Saat ini baru di angka 10 persen, di Filipina 17 dan Thailand 16.

Kata Senator Yogyakarta Gus Hilmy Soal Putusan MK, Ini Kemunduran Bangsa

"Jika Indonesia tax rasio-nya bisa 15 persen saja, dapat dari pajak sudah Rp3.000 triliun bahkan bisa melebihi APBN 2023 ini. Indonesia tidak perlu utang lagi," katanya dalam diskusi bertema Pajak sebagai Instrumen Keuangan Negara Membangun Kesejahteraan di Slema, Yogyakarta, Rabu, 19 April 2023.

Anggota DPD dari Dapil DIY ini mengungkapkan, Indonesia punya titik rawan terbesar keuangan negara bukan pada pembelajaan negara, tetapi pada sektor pendapatan atau penerimaan pajak. "Sektor pendapatan ini yang paling rentan berbagai penyimpangan. Kasus Rafael Alun Trisambodo hanya sedikit contoh kecil saja," ungkapnya.

Loket Pajak Tokopedia Naikkan Tren Pembayaran Pajak Online Kuartal III 2023 di Yogyakarta

Menurut dia, titik lemah adanya penyimpangan salah satunya karena BPK tidak bisa mengaudit penerimaan pajak. BPK hanya bisa mengaudit setelah pajak masuk menjadi kas negara.

 "Saya dulu pernah di Komisi IV pernah DPD RI, pernha mengajukan usulan revisi UU BPK tapi ditolak," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
img_title