Wujudkan Minim Emisi Karbon, Pemerintah Inggris Raya Tawarkan Bantuan ke DIY
- IST
JOGJAKARTA, VIVA Jogja- Pemerintah United Kongdom (UK) atau Inggris Raya diwakili Tim Partnering for Accelerated Climate Transitions (PACT) menawarkan kerjasama kepada Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mendukung upaya menekan emisi karbon di provinsi setempat.
Kedatangan Tim UK PACT tersebut, diterima Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat 31 Januari 2025.
UK PACT sendiri adalah program kerja sama antara Inggris dengan negara-negara lain untuk mengatasi perubahan iklim.
Selain itu, mempercepat transisi negara-negara mitra ke pengembangan rendah karbon.
Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, penawaran yang diajukan Tim UK PACT yakni terkait transportasi di DIY, khususnya berkaitan dengan pemanfaatan angkutan umum.
“Kalau bicara soal angkutan umum, PR pertama kita, bagaimana masyarakat mau menggunakan angkutan umum,” ujar Ni Made usai mendampingi Gubernur DIY bertemu Tim UK PACT.
Ni Made mengaku mengedukasi masyarakat menggunakan angkutan umum, merupakan PR yang paling luar biasa, karena ke mana-mana di sini (Yogyakarta) itu mudah.
Selain itu, belum adanya privilege bagi mereka yang menggunakan angkutan umum, sehingga angkutan umum masih dinomorduakan.
Menurut Made, penerapan contraflow juga penting dalam upaya memperbaiki sistem transportasi di DIY.
Selain itu, adanya priority line dan integrated transit system juga dapat dilakukan agar mampu menunjang penggunaan angkutan umum, sehingga semakin banyak masyarakat yang tertarik menggunakannya.
“Dan dalam hal ini, pihak Keraton Yogyakarta juga dilibatkan, karena tentu akan bersinggungan juga dengan pengembangan sumbu filosofi Yogyakarta,” terang Made.
Ke depan, Made berharap hal itu bisa terwujud dalam low emission zone di DIY.
Dan sebagai langkah awal, Tim UK PACT akan melakukan scoping atau penentuan ruang lingkup hingga Maret 2025 mendatang.
Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan UK PACT, Puspita Galih mengatakan, penarawan kerjasama sebagai langkah awal menekan emisi karbon di DIY ialah scoping.
Studi ini akan dijalankan selama dua bulan ke depan untuk mengenali persoalan transportasi apa saja yang ada di DIY.
“Proses scoping ini juga untuk mengetahui apa-apa saja yang sudah dilakukan oleh Pemda DIY. Tadi kami diinformasikan, sudah cukup banyak studi maupun kajian yang dilakukan Pemda DIY, sehingga fokus pertama kami ialah apa yang selanjutnya bisa dilakukan dan apa yang bisa diimplementasikan namun tetap sesuai dengan budaya di Yogyakarta,” paparnya.
Dikatakan Puspita, sesuai arahan Gubernur DIY, semua rencana yang akan dilakukan di DIY harus tetap memegang kearifan lokal.
Hal tersebut juga telah disampaikan kepada pemerintah UK, di mana apa yang akan dilakukan di DIY tidak bisa sama dengan apa yang dilakukan di daerah lain di Indonesia.
“Sebelum ini kami sudah disclaimer dulu kepada Pemerintah UK bahwa DIY memiliki keistimewaannya sendiri, sehingga tentunya tidak sama dengan daerah lain di Indonesia.
Dan tentu apa yang akan kami lakukan ke depan akan tetap menyesuaikan dengan budaya atau kultur DIY,” tukasnya