Exit Tol Jogja-Solo Mulai dipadati Pemudik

YOGYAKARTA, VIVA Jogja – Pengguna jalur fungsional Tol Jogja -Solo Segmen Prambanan-Tamanmartani menunjukkan peningkatan, meski operasional tol ini hanya berlaku dari pukul 06.00 hingga 17.00 WIB untuk kendaraan Golongan I (mobil roda empat).

Kendaraan yang keluar dari Exit Toll Tamanmartani Tol Jogja-Solo diperbolehkan langsung ke arah utara dan maupun selatan. Pengendara akan dibantu petugas yang akan mengarahkan kendaraan JL. LPMP di selatan dan JL. Pakem-Prambanan di arah utara.

Seperti disampaikan Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda DIY, AKBP Widya Mustikaningrum, jumlah kendaraan per jam yang keluar dari Exit Toll Tamanmartani mengalami peningkatan di sore hari.  Berdasarkan data di hari pertama pembukaan jalur fungsional Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Tamanmartani, bisa diketahui jika arus lalu lintas kendaraan landai di pagi hari. Namun setelah pukul 11.00 WIB, jumlah kendaraan yang keluar dari Exit Tol Tamanmartani di atas 100 unit tiap jamnya.

Diprediksi puncak arus kendaraan baru akan terjadi di H-2 lebaran. "Prediksi puncak di H-2 Lebaran ya, sekitar 28-29 Maret.

Masuk DIY

Puluhan ribu kendaraan tercatat mulai memasuki wilayah DIY di pekan terakhir Ramadan. Kendaraan plat luar daerah terpantau mulai bergerak ke DIY beberapa hari jelang lebaran.

Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda DIY, AKBP Widya Mustikaningrum menuturkan puluhan ribu kendaraan telah masuk ke wilayah DIY mulai Senin (24/3/2025) lalu.

Kendaraan banyak yang masuk dari pintu timur DIY di Prambanan dan pintu utara DIY lewat Tempel, Sleman.

Berdasarkan data Traffic Counting, jumlah kendaraan yang masuk melalui pintu Prambanan sudah lebih dari 20 ribu pada Rabu (26/03/2025 ini,. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang masuk lewat pintu Tempel yang tembus di angka 40 ribuan kendaraan.

Turunan Curam

Paska resmi dibuka pada Senin lalu, arus lalu lintas di Jalan Jogja-Solo, Simpang Exit Tol Prambanan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah masih belum dipadati oleh pemudik dari arah barat, atau masih didominasi masyarakat lokal dan masih tampak sejumlah mobil box dan truk pengangkut sembako yang melintas di Exit Tol Prambanan. Namun exit tol dengan turunan curam lebih dari 45 derajat ini berpotensi membahayakan kendaraan

Seperti disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DIY Wiyos Santoso,  masyarakat sekitar agar turut membantu para pemudik yang melintas, atau yang keluar dari tol ini harus melewati turunan yang curam karena tidak ada exit tol resmi di situ. Ini sifatnya darurat karena jalan tol yang seharusnya lurus ke jembatan justru dipaksa turun. Kemiringannya lebih dari 45 derajat, sehingga cukup rawan,” ungkap Wiyos.

Dinas Perhubungan DIY telah memasang rambu-rambu peringatan di sekitar lokasi agar pemudik lebih berhati-hati.