Ini Tips Pilih Hewan Kurban yang Sehat
- Humas Pemda DIY
VIVA Jogja – Memilih hewan baik sapi maupun kembing atau domba untuk korban Idul Adha, tetap harus memperhatikan syarat dan sahnya penyembelihan hewan. Selain memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat dan tidak cacat, serta penentuan usia hewan kurban juga menjadi syarat utama. Untuk meningkatkan kapasitas para panitia penyembelih hewan di DIY dan Jawa Tengah, Fakultas Peternakan UGM mengadakan Pelatihan Penyembelihan Hewan Qurban di Auditorium R Soepardjo, Fakultas Peternakan UGM.
Dosen Fakultas Peternakan UGM, Ir Nanung Danar Dono pun memberikan tips untuk memilih hewan kurban yang sudah dewasa atau cukup umur melalui penampakan gigi “poel” atau tahap pergantian gigi. Jika gigi hewan telah poel, maka hewan itu dianggap cukup umur untuk dikurbankan. “Pada kambing dan domba, pergantian gigi dimulai pada usia sekitar 1 tahun. Untuk sapi, biasanya terjadi saat usia 2 tahun, sedangkan unta pada usia 5 tahun,” katanya.
Proses pergantian gigi ini dimulai dari sepasang gigi seri paling tengah di rahang bawah, karena hewan seperti kambing, domba, dan sapi tidak memiliki gigi seri di rahang atas. Rahang bawah memiliki empat pasang gigi seri atau total 8 gigi. Jika satu pasang gigi sudah berganti, maka disebut Poel 1. Jika dua pasang sudah berganti, disebut Poel 2, dan seterusnya. Perlu diwaspadai bahwa ada praktik tidak etis dari sebagian pedagang yang mencabut gigi agar seolah-olah hewan sudah poel dan layak kurban. “Karenanya penting melakukan pemeriksaan langsung atau berkonsultasi dengan ahlinya,” ujarnya.
Selain usia, Nanung mengatakan, perlu juga untuk memeriksa kondisi fisik hewan kurban antara lain tidak buta atau cacat pada mata, tidak dalam kondisi sakit, tidak pincang, serta tidak kurus kering tanpa daging. “Jangan sampai memilih hewan yang kelihatan murah karena cacat atau sakit. Memilih hewan terbaik adalah bentuk penghormatan kita kepada Allah, sebagaimana kita ingin memberikan yang terbaik dalam ibadah,” tuturnya.
Tidak hanya itu, panitia kurban juga perlu memeriksa jika terdapat penyakit seperti PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang bisa menular cepat antar hewan, LSD (Lumpy Skin Disease) yang menyebabkan benjolan di kulit, menular antarhewan dan tidak menular ke manusia, dan yang terakhir adalah antraks yang sangat berbahaya karena menular ke manusia.