Produk Minuman Lapas Narkotika Nusakambangan, Burostik dan Tejatik, Beredar di Meja Pejabat Cilacap

Tamu disuguhi minuman buatan napi Lapas Narkotika.
Sumber :
  • Viva Jogja

 

Viral Perampok Tembak Korban Bawa Lari Rp 100 Juta Siang Bolong 

CILACAP, Viva Jogja – Lapas Narkotika Nusakambangan terus berinovasi dalam menjalankan program pembinaan dan pemberdayaan bagi warga binaannya. 

Kali ini, Lapas tersebut memperkenalkan dua produk minuman sehat yang dihasilkan oleh tangan-tangan kreatif warga binaan, yakni Burostik (Bunga Rosela Cantik) dan Tejatik (Telang Jahe Cantik). 

PKB Nderek Dhawuh Kyai untuk Menangkan Ilyas - Tri Haryadi di Pilkada Karanganyar

Produk ini diperkenalkan dalam acara Gelar Pengawasan Kearsipan Daerah (LARWASIPDA) dan Penganugerahan Pemenang Lomba Pembuatan Film Dokumenter untuk siswa-siswi tingkat SMA/SMK/MA/MAK se-Kabupaten Cilacap, Rabu 23 Oktober 2024 di Gedung Patra Graha Pertamina Cilacap.

 

Burostik dan Tejatik: Produk Berkhasiat dari Nusakambangan

Siksorogo Lawu Ultra 2024 Tambah Satu Rute 120 KM

Burostik dan Tejatik bukan sekadar minuman biasa. Keduanya memiliki khasiat kesehatan yang beragam. 

Burostik, yang terbuat dari bunga Rosela, dikenal kaya akan antioksidan. 

Minuman ini dipercaya dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan kesehatan jantung, melancarkan pencernaan, dan membantu menurunkan berat badan. 

Sedangkan Tejatik, minuman berbasis bunga Telang yang dipadukan dengan jahe, memiliki manfaat untuk meningkatkan daya ingat, mengurangi kecemasan, serta menurunkan kadar gula darah.

Rindra Wardhana, Kepala Lapas Narkotika Nusakambangan, menjelaskan bahwa produk minuman ini adalah bagian dari program pembinaan yang dirancang untuk memberdayakan para warga binaan. 

“Kami ingin menciptakan peluang bagi warga binaan agar memiliki keterampilan produktif. Melalui program ini, mereka diharapkan bisa berkontribusi positif di masyarakat setelah menjalani masa hukumannya,” ujar Rindra.

 

Pembinaan Berbasis Produktivitas dan Kemandirian

Program pembinaan yang dijalankan oleh Lapas Narkotika Nusakambangan ini berfokus pada pengembangan keterampilan yang bermanfaat.

Salah satu fokus utamanya adalah membangun ketahanan pangan. 

Arahan dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan yang mendorong lembaga pemasyarakatan untuk meningkatkan keterampilan warga binaan menjadi landasan dari inisiatif ini.

Rindra menambahkan, “Kami ingin warga binaan kami memahami betapa pentingnya memanfaatkan waktu dengan cara yang produktif. Selain itu, mereka juga diajarkan tentang kemandirian dan bagaimana mengelola usaha kecil, seperti produksi minuman ini.”

Melalui program ini, para warga binaan dilatih mulai dari pengolahan bahan baku hingga strategi pemasaran. 

Proses produksi minuman seperti Burostik dan Tejatik tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri para warga binaan, memberi mereka gambaran tentang bagaimana mereka dapat mandiri setelah bebas nanti.

 

Produk yang Mengedepankan Rehabilitasi dan Integrasi Sosial

Pengenalan produk Burostik dan Tejatik ke publik diharapkan mampu mengubah citra lapas sebagai tempat rehabilitasi. 

Rindra menegaskan bahwa melalui produk ini, pihaknya ingin menunjukkan bahwa program pembinaan di lapas memiliki dampak yang nyata.

“Kehadiran produk ini adalah bukti bahwa warga binaan memiliki potensi untuk berubah dan berkontribusi kepada masyarakat. Kami berharap Burostik dan Tejatik dapat menarik minat masyarakat luas dan menjadi contoh sukses program rehabilitasi serta integrasi sosial warga binaan,” katanya.

Rindra juga menyampaikan bahwa produk-produk ini sudah mulai dipasarkan ke masyarakat luas dan mendapatkan respon positif. 

“Kami optimistis bahwa produk ini dapat bersaing di pasaran, terutama dengan meningkatnya tren konsumsi minuman kesehatan,” tambahnya.

 

Membangun Masa Depan Lebih Baik untuk Warga Binaan

Program pembinaan di Lapas Narkotika Nusakambangan tidak hanya terbatas pada produksi minuman. 

Berbagai keterampilan lain, seperti pertanian, kerajinan tangan, dan usaha kecil lainnya, juga diberikan kepada warga binaan. 

Tujuannya jelas: memberikan bekal yang memadai agar mereka bisa menjalani kehidupan yang lebih baik setelah menyelesaikan masa hukuman.

Rindra menyebutkan bahwa program-program ini secara bertahap juga meningkatkan hubungan antara warga binaan dengan masyarakat luar. “Kami ingin mereka kembali ke masyarakat dengan kemampuan yang memadai, sehingga mereka bisa hidup mandiri dan tidak kembali lagi ke jalur yang salah,” tutupnya.

Dengan pengembangan produk seperti Burostik dan Tejatik, Lapas Narkotika Nusakambangan telah menunjukkan bahwa lembaga pemasyarakatan bukan hanya tempat penahanan, melainkan juga tempat untuk rehabilitasi dan pemberdayaan.

Program ini menjadi langkah nyata dalam menciptakan warga binaan yang produktif dan siap berintegrasi kembali dengan masyarakat.

Lapas Narkotika Nusakambangan terus berinovasi dengan memperkenalkan produk unggulan hasil karya warga binaan, yakni Burostik dan Tejatik. 

Kedua produk minuman ini tidak hanya memiliki manfaat kesehatan, tetapi juga menjadi simbol keberhasilan program pembinaan yang mengedepankan rehabilitasi dan integrasi sosial. 

Melalui program ini, diharapkan para warga binaan dapat memiliki masa depan yang lebih baik dan mampu berkontribusi secara positif di masyarakat.