Beralih ke Energi Bersih, Ampas Jamu Jadi Solusi Ramah Lingkungan Menurunkan Emisi
- VIVA Jogja/dok.Sido Muncul
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, penggunaan EBT ini sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan meski Sido Muncul harus membayar listrik 3% lebih mahal dibanding listrik industri.
"Penggunaan Energi Baru Terbarukan atau ETB ini biayanya lebih tinggi 3% dibanding listrik industri. Kami tetap berkomitmen menggunakan EBT sebagai wujud dukungan terhadap pemerintah dalam mengurangi emisi karbon juga pelestarian lingkungan serta menjadi industri hijau yang ramah lingkungan," ujar Irwan.
Berkat pengunaan ETB, Sido Muncul juga mendapatkan sertifikat dari PLN sebagai The First National Customers Category Herbal Medicine Company Receiving Renewable Energy Certificate (REC).
Inovasi Produk Hijau
REC merupakan salah satu inovasi produk hijau dari PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan dan akuntable serta tanpa harus mengeluarkan biaya investansi untuk pembangunan infrastruktur.
Berkat pengunaan EBT, Sido Muncul juga mendapatkan sertifikat dari PLN sebagai The First National Customers Category Herbal Medicine Company Receiving Renewable Energy Certificate (REC).
“REC yang dimiliki Sido Muncul berlaku untuk 3 tahun, dan berakhir pada 30 september 2025, dan bisa diperpanjang terus,” imbuh Wahyu.
Tak hanya itu, Sido Muncul juga telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di pabrik.
Operasional panel surya ini juga merupakan salah satu upaya Sido Muncul dalam penyediaan dan penggunaan EBT.
Pemasangan dan penyalaan kWh Ekspor Impor telah dilakukan PLN di Pabrik Sido Muncul Jalan Soekarno Hatta Km 28, Bergas, Kabupaten Semarang pada Senin 30 Mei 2022.
PLTS Atap yang dinyalakan telah disepakati tersambung on grid sebesar 1.040 kilo Watt peak (kWp) atau maksimal 15% dari daya tersambung Sido Muncul yaitu 6.930 kVA.