17 November Hari Orang Miskin Sedunia: Ini Hakikat Miskin dalam Ajaran Beberapa Agama

ilustrasi orang miskin
Sumber :
  • VIVA Jogja/getty images

Jadi, dalam perspektif Buddha, miskin tidak selalu terkait dengan kekurangan materi, tetapi lebih pada bagaimana seseorang memahami dan mengatasi ketergantungannya pada hal-hal duniawi, serta bagaimana ia menjaga keseimbangan batin.

5. Hindu

Di depan Peserta Orientasi DPRD, Sekda Jateng Sumarno Ingatkan Hal Ini

Dalam ajaran Hindu, kata "miskin" tidak memiliki makna yang spesifik atau langsung seperti dalam bahasa Indonesia yang biasa merujuk pada seseorang yang tidak memiliki banyak harta atau berada dalam keadaan kekurangan materi.

Namun, dalam konteks ajaran Hindu, ada beberapa konsep yang berhubungan dengan kondisi kemiskinan atau ketidakberuntungan, meskipun bukan dengan istilah "miskin" secara langsung.

Jogja Kids & Teen Fashion Parade 2024: Menyisir Bakat-bakat Baru dunia Mode dan Fesyen

Beberapa konsep yang dapat terkait dengan makna kemiskinan atau kekurangan dalam ajaran Hindu adalah:

1. Duhkha (Duka)

Ratusan Tenaga Pendidik di Sukoharjo Ikuti Sosialisasi Anti Bullying

Dalam ajaran Hindu, terutama dalam ajaran Buddhism (yang berasal dari akar ajaran Hindu), konsep duhkha atau duka merujuk pada penderitaan, ketidakbahagiaan, atau keadaan tidak puas yang dialami oleh makhluk hidup. Ini mencakup segala jenis penderitaan, termasuk penderitaan fisik, mental, sosial, dan bahkan penderitaan karena kemiskinan atau ketidakmampuan finansial.

Duhkha adalah bagian dari Empat Kebenaran Mulia dalam ajaran Buddha, yang juga terkait dengan ajaran Hindu mengenai karma dan reinkarnasi. Dalam konteks ini, seseorang yang berada dalam keadaan miskin mungkin dianggap sedang mengalami salah satu bentuk duhkha.

2. Karma

Konsep karma dalam Hindu menyatakan bahwa tindakan (baik atau buruk) seseorang dalam kehidupan sebelumnya mempengaruhi kondisi kehidupan mereka sekarang, termasuk dalam hal materi dan sosial. Kemiskinan dalam kehidupan saat ini bisa dipahami sebagai akibat dari karma buruk di kehidupan sebelumnya.

Namun, ajaran Hindu juga mengajarkan bahwa seseorang masih bisa memperbaiki nasibnya melalui tindakan baik (punya), perbuatan yang penuh kasih, dan spiritualitas.

3. Samsara dan Moksha

Dalam siklus samsara (kelahiran kembali), seseorang yang berada dalam keadaan miskin mungkin dianggap sedang menjalani karma dari kehidupan lampau. Namun, tujuannya dalam ajaran Hindu adalah untuk mencapai moksha—pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian, yang membawa kebahagiaan abadi dan tidak tergantung pada keadaan duniawi.

4. Bhakti dan Pengabdian

Dalam tradisi bhakti (pengabdian kepada Tuhan), seorang individu yang miskin atau tidak memiliki banyak harta tetap dipandang dengan kasih sayang, karena kedekatannya dengan Tuhan bukan ditentukan oleh status sosial atau kekayaan materi.

Banyak teks suci Hindu mengajarkan bahwa pengabdian hati yang tulus lebih penting daripada apa yang dimiliki seseorang.

5. Renunciasi (Sannyasa)

Halaman Selanjutnya
img_title