Jepara Diuntungkan Geografis, Fokus Keramaian Daerah Wisata
- arif
JEPARA, VIVAJogja – Letak geografis yang berada di ujung utara Pulau Jawa, menjadikan Kabupaten Jepara sebagai daerah tujuan mudik dan bukan perlintasan arus mudik. Kondisi ini menjadi kabar baik, mengingat jumlah volume kendaraan tak sebanyak daerah yang menjadi perlintasan.
Bahkan secara umum, Provinsi Jawa Tengah akan dilintasi 70% pemudik dari daerah Jakarta dan sekitarnya. Namun antisipasi adanya titik keramaian perlu dilakukan, terutama di sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Jepara.
Kabar itu diungkapkan Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso, saat mendampingi Wakil Bupati Jepara Muhammad Ibnu Hajar melakukan monitoring ke sejumlah posko lebaran tahun 2025. Pantauan dilakukan di Posko Terpadu Alun-Alun Jepara, Posko Pelabuhan Kartini, dan Posko Pengamanan Mayong.
Kapolres Jepara menyebut, salah satu antisipasi titik keramaian melalui pos - pos pengamanan bersama Polri, TNI, Dishub dan sejumlah organisasi lain termasuk Polair (Polisi Perairan).
Kapolres Jepara sebut volume kendaraan tak sebanyak daerah lain.
- arif
“Wisata Jepara yang didominasi pantai, memerlukan petugas yang berasal dari bidang tertentu. Kami memfokuskan pengamanan utamanya pada pasca Lebaran hingga H+7 atau pada perayaan festival lomban,” terang Erick.
Erick Budi Santoso mengaku belum tampak adanya penambahan secara signifikan volume kendaraan menuju Jepara. Berdasarkan traffic analysis control, memang sudah ada beberapa kendaraan dengan plat luar wilayah aglomerasi Pati namun masih dapat terkendali.
Sementara itu, Wakil Bupati Jepara Ibnu Hajar tampak fokus berkoordinasi kepada para petugas, terutama pada titik rawan kemacetan dan keramaian. Diantaranya di Pelabuhan Kartini dan Perempatan Pasar Mayong.
"Hari ini kita mengecek tiga titik, tadi disampaikan Pak Kapolres bahwa kami siap menerima pemudik yang akan datang ke Jepara," ujar Hajar.
Di Perempatan Pasar Mayong, ia khawatir terjadi lonjakan kendaraan dari para pemudik dan karyawan yang masih bekerja. Namun para petugas telah mengantisipasi hal tersebut dengan sejumlah rekayasa lalu lintas.
"Sesuai arahan Gubernur Jateng, jalan provinsi maksimal H-15 harus sudah siap dilintasi. Sudah kami laksanakan," tandasnya.
Perbaikan yang dilakukan baik jalan provinsi dan jalan kabupaten, kata Hajar, berjalan dengan baik dan siap dilewati para pemudik. Ia menyadari perbaikan itu masih belum maksimal, karena keterbatasan waktu.
“Dari 200 Km jalan kabupaten yang menjadi prioritas Bupati dan Wakil Bupati di 100 hari kerja, sudah tertangani sepanjang 60 Km,” imbuh Hajar.
Terkait pengamanan dan kondusivitas wilayah, Komandan Kodim 0719/Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi menjelaskan, Jepara dalam kondisi aman dan belum ada kemungkinan pengacauan kondusivitas dari kelompok-kelompok radikal.
Turut mendampingi kunjungan itu, Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso, Komandan Kodim 0719/Jepara Letkol Arm Khoirul Cahyadi, Ketua DPRD Jepara Agus Sutisna, Kepala Kejaksaan Negeri Jepara RA Dhini Ardhany, dan Ketua Pengadilan Agama Jepara Abd Halim Zailani.