Krisis Kepercayaan Desa Wuled Pekalongan, Warga Tuntut Kades Mundur di Kantor Camat Tirto
- Viva Jogja
Seorang warga bernama Andi menyatakan mengetahui langsung tentang penjualan tanah kas desa.
"Saya tahu dari pembelinya. Mereka ditawari beli tanah Rp 70 juta, padahal harga aslinya cuma Rp 50 juta," ungkap Andi.
Tak hanya itu, warga juga menuding adanya keterlambatan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), hingga penolakan kepala desa untuk memberikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepada masyarakat.
Hal ini semakin memperkuat ketidakpercayaan warga terhadap kepemimpinan Wasduki Djazuli.
Kuasa hukum warga, Imamul Abror, mengatakan bahwa hasil audiensi dengan camat tidak memuaskan.
"Jawaban kades banyak yang tidak masuk akal. Kami akan melanjutkan protes ini ke ranah hukum formal, termasuk melaporkan ke inspektorat dan bupati Pekalongan," ucapnya.
Meskipun berbagai tudingan telah dilontarkan, Wasduki Djazuli tetap teguh pada pendiriannya untuk tidak mengundurkan diri. Ia membantah telah menjual aset desa dan mengaku siap menunggu proses hukum berjalan.