Yoyok Sukawi Dapat Wadulan dari Warga Banyumanik
- VIVA Jogja
Semarang, VIVA Jogja –Calon Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi bersilaturahmi dengan warga Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Jumat (25/10/2024). Yoyok juga menunaikan Salat Jumat berjemaah bersama warga di Masjid Raya Al Muhajirin Jalan Cemara, Banyumanik.
Seusai Salat Jumat, Yoyok tampak berbincang dengan masyarakat di rumah warga di luar masjid. Ada beberapa yang disampaikan kepada Yoyok, di antaranya soal pajak bumi dan bangunan (PBB) yang naik tiap tahun hingga masalah perizinan yang berbelit-belit.
"Pajaknya PBB itu tiap tahun naik terus, bahkan bisa dibilang naiknya hampir 100 persen. Itu sangat memberatkan bagi kami rakyat kecil," Ali Mustofa, seorang warga Pedalangan, Banyumanik.
Dia mengatakan, hampir mayoritas masyarakat di Kelurahan Pedalangan terbebani. Terlebih, rata-rata masyarakatnya yang memiliki tanah luas-luas peninggalan leluhurnya itu hanya bekerja serabutan.
"Jujur saja, kami dan apalagi warga di Kelurahan Pedalangan banyak warga asli yang tidak berstatus pegawai. Mereka punya tanah luas karena warisan," ujarnya.
Begitu pula, dia berharap ketika hendak mengurus di kantor kelurahan maupun kecamatan dapat dipermudah. Menurutnya, masyarakat tidak perlu menjadi pelaku-pelaku koruptif.
"Segala hal perizinan dapat dipermudah, itu juga harapan masyarakat. Kami juga bingung kalau mengurus lama, lalu mau kami kasih uang itu kan tidak boleh, tetapi kalau tidak dikasih, itu sangat lama," katanya.
Termasuk pula mengenai sekolah gratis yang dianggap masyarakat kurang merata. Dia menginginkan dalam kepemimpinan baru lima tahun ke depan, Kota Semarang dapat memberikan akses gratis bagi siswa bersekolah.
Yoyok Sukawi menyatakan semua yang diungkapkan masyarakat menjadi bekal dan semangatnya untuk memperbaiki tata kelola pemerintahannya bersama pasangannya, Calon Wakil Wali Kota Semarang, Joko Santoso alias Joko Joss.
Terlebih, persoalan yang disampaikan masyarakat tersebut masuk dalam program prioritas Yoyok-Joss untuk memimpin Kota Semarang kelak. Pihaknya tak akan menaikkan PBB selama satu periode masa kepemimpinannya.
"Alhamdulillah, PBB tak naik itu salah satu program unggulan kami. Nanti selama lima tahun kami pastikan tidak akan naik," kata pria bernama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya tersebut.
Selain itu, pihaknya juga berkomitmen menekankan reformasi birokrasi bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
Reformasi birokrasi, kata Yoyok, sebagai upaya pembaharuan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintah untuk mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik (good governance).
Di dalamnya, agar terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, maka ASN harus berintegritas tinggi, produktif, dan melayani secara prima dalam rangka meningkatkan kepercayaan publik.
"Inilah komitmen kami bersama Mas Joko dalam melakukan reformasi birokrasi untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, no suap, no korupsi," kata Politikus Partai Demokrat tersebut.
Di sisi lain, Yoyok juga menjawab mengenai kegelisahan masyarakat soal sekolah gratis. Dia menyatakan bahwa akses pendidikan gratis masuk dalam program prioritasnya bersama Joko Santoso.
"Saya rasa kita tidak perlu khawatir lagi terkait akses pendidikan gratis. Karena, nanti lima tahun ke depan jika kami diberi kepercayaan, kami akan memberikan akses gratis bagi siswa di Kota Semarang," pungkasnya.