Pengamat Politik: Pencalonan Capres dan Cawapres Masih Dipengaruhi Survei

Kolase Peluncuran Tahapan Pemilu Serentak 2024
Sumber :

Widya masih bisa memahami jika Mahfud masuk di hasil Musra. Selain menjabat sebagai Menkopolhukam, Mahfud juga sebagai bagian dari keluarga besar Nahdlatul Ulama. Sementara untuk Arsjad Rasyid, Widya dan Moeldoko, Widya tak melihat argumen logisnya kenapa Musra relawan Jokowi memasukan nama mereka dalam tokoh yang direkomendasikan sebagai cawapres.

Blusukan ke Karanganyar, Ahmad Luthfi Blak Blakan di Dukung 4 Presiden

Sebab kedua nama tersebut tak pernah masuk dalam jajaran survei politik, wacana dan narasi di media sosial atau media konvensional tak pernah ada sentimen kedua tokoh tersebut masuk dalam bursa cawapres. Widya yang pernah menghadir Musra relawan Jokowi di Bandung mengatakan, jika ada beberapa elit di Musra yang ingin memasukan nama salah satu tokoh sebagai capres atau cawapres, maka nama tersebut muncul.

“Saya tak paham apakah ini aspirasi dari akar rumput atau ada pesan-pesan tertentu. Kalau ada yang cawa-cawe bisa saja itu terjadi. Memang ada pihak menganggap penting bisa masuk sebagai capres atau cawapres. Pentingnya bukan sebagai calon jadi. Tetapi hanya untuk mengingatkan bahwa nama yang masuk radar capres cawapres tersebut memiliki peran. Sehingga target mereka masuk radar bukan masyarakat umum. Namun untuk meningkatkan nilai tawar ketika capres cawapres tersebut berhasil memenangkan pilpres,” tutur Widya.

Calon Tunggal di 38 daerah, tanda Kegagalan Parpol Calonkan Kader

Namun rekomendasi capres Musra relawan Jokowi tersebut dinilai Widya tak lagi menentukan secara siginfikan terhadap pencalonan presiden. Sebab nama Ganjar dan Prabowo sudah dideklarasikan sebagai capres.

Meski Erick tak disebut dalam Musra, namun menurut Widya, namanya sudah sangat kuat dan berpotensi diusung sebagai cawapres berdasarkan survei politik. Widya berkeyakinan pencalonan presiden dan wakil presiden masih sangat dipengaruhi oleh survei yang dikeluarkan lembaga survei politik dan mesin politik yang dimiliki parpol.

Aliansi Mahasiswa untuk Jogja Berikan Tali Asih ke Keluarga Linmas yang Meninggal Ketika Bertugas

“Dari diskusi saya dengan beberapa ketua umum parpol peserta pemilu mereka mengatakan sudah memiliki konsultan politik. Mereka juga memiliki kecenderungan untuk percaya serta mengutamakan lembaga survei dan mesin politiknya. Karena datanya representative karena menggunakan metodelogi yang bisa dipertanggung jawabkan. Ketimbang rekomendasi Musra. Namun secara diplomatis parpol tak mengatakan menolak rekomendasi Musra,” ujar Widya