Bupati Sleman Beri Bantuan Pada Korban Angin Kencang
- dokumen Humas Pemkab Sleman
Jogja –Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meninjau langsung lokasi kejadian bencana angin kencang disertai hujan deras beberapa waktu lalu disejumlah wilayah di Kabupaten Sleman. Salah satu wilayah yang terdampak adalah Kapanewon Minggir.
Puluhan rumah warga di Kecamatan Minggir mengalami kerusakan akibat terjangan angin ini. Dalam kunjungannya Kustini mengecek dua rumah warga di Sendangmulyo dan Sendangagung serta panti asuhan di Sendangsari.
Selain meninjau dampak kerusakan angin, Kustini juga menyerahkan bantuan paket sembako untuk meringankan beban masyarakat terdampak.
Dalam kunjungannya, Kustini menyampaikan bahwa pemerintah telah menghitung dampak dari bencana angin kencang yang terjadi di wilayah Kapanewon Minggir.
Kustini menyebut dari laporan BPBD Sleman tercatat ada 229 kejadian bencana angin kencang diperiode tanggal 3-5 Januari 2024 yang melanda wilayah Kabupaten Sleman. Total taksiran kerugian mencapai Rp 275.810.000,- Jumlah kejadian paling banyak di Kapanewon Minggir sebanyak 151 kejadian.
“Kita sudah minta pendataan mulai dari tingkat bawah RT, RW hingga kapanewon. Berapa yang rusak dan tingkat kerusakan apa saja. Nanti akan kita bantu,” ucap Kustini, Minggu 7 Januari 2024.
Kustini juga mengapresiasi kegiatan sosial gotong royong yang dilakukan masyarakat saat ada rumah warga yang terkena bencana. Sehingga, saat rumah yang rusak segera diperbaiki bersama dan tetap bisa ditinggali.
“Tadi saya lihat rumah-rumah yang atapnya rusak, sudah pada diperbaiki lewat gotong royong masyarakat. Ini tindakan awal yang bagus, karena jiwa sosial masyarakat masih tinggi,” terang Kustini.
Dilanjutkan Kustini, pihaknya mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi adanya bencana dengan datangnya musim penghujan.
Terutama keberadaan pohon-pohon tinggi yang berpotensi tumbang apabila terjadi angin kencang.
“Kita ingatkan lagi, terutama yang rumahnya dekat dengan pohon-pohon besar dan tinggi. Apabila tidak bisa dipotong sendiri, laporkan saja kepada petugas kalurahan atau kapanewon, nanti akan kita tindaklanjuti,” sambung Kustini.
Sementara, Panewu Minggir Djoko Muljanto menyampaikan terdapat 125 titik terdampak bencana akibat angin kencang pada hari Kamis 4 Januari 2024 lalu. Mulai dari pohon tumbang, tiang listrik roboh, rumah rusak hingga korban kecelakaan.
Djoko mengatakan bahwa pemerintah kapanewon dan kalurahan telah bergerak melakukan assesment dari kejadian tersebut. Ke depan, pihaknya sudah berencana untuk surat himbuan untuk perangkat di tingkat bawah untuk mendata ulang kondisi di lapangan.
“Surat himbauan yang suratnya agak penegasan untuk RT,RW, pak dukuh, pak lurah untuk pendataan (pohon rawan tumbang) lagi. Nanti kita lakukan mediasi supaya bagaimana itu bisa dibuat agar tidak membahayakan,” pungkasnya